.webp)
Semarak bulan suci Ramadhan terasa kental di Kota Kediri. Di sini, sejumlah ruas jalan raya yang biasanya padat oleh lalu lalang kendaraan, berubah menjadi pasar dadakan pada sore hari.
Seperti di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Mojoroto dan Jalan Hayam Wuruk, Kota Kediri. Jalanan ini mendadak menjadi tempat anak kos dan para pekerja berburu takjil untuk berbuka puasa.
Di sepanjang jalan, berjajar puluhan pedagang takjil dan makanan untuk berbuka puasa. Ada gorengan, jajanan pasar hingga street food ala Jepang dan Korea hingga makanan tradisional rumahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak ketinggalan, ada pula berbagai minuman yang menyegarkan. Mulai dari es rosela, teh telang hingga es podeng. Pedagang mulai membuka stan mereka di sudut Taman Sekartaji dan Jalan Hayam Wuruk Kota Kediri sepanjang 500 meter lebih.
Tampak para pekerja yang masih mengenakan seragam, menenteng bungkus makanan di tangan kanan-kiri mereka. Lainnya masih pada antre di sejumlah stan makanan. Di antaranya juga terlihat wajah-wajah anak kos yang masih bingung memilih makanan apa yang akan mereka santap untuk berbuka puasa.
Putri dan Nayla contohnya, mahasiswi Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata asal Bengkulu ini, agaknya tak terlalu bingung soal menu buka puasa mereka. Pilihan dua gadis ini jatuh pada gorengan dan es teh, serta lauk sederhana ala rumahan.
"Ini tadi beli gorengan, es teh, sama ada sedikit lauk, ya makanan tradisional lah," kata Nayla, Jumat (24/3/2023).
Untuk anak kos, penjual takjil dadakan ini sangat memudahkannya. Terlebih bagi mereka yang baru pertama kali merantau.
"Ini puasa pertama di luar rumah. Cukup memudahkan. Karena nggak perlu memasak. Harganya juga masih terjangkau," imbuh Putri.
Terkait harga, menurut mereka masih cukup terjangkau. Untuk varian es, hanya Rp 5 ribuan saja. Pun dengan jajanan dan makanan lain. Mereka senang dengan pasar takjil dadakan ini.
(hil/fat)
