.webp)
Kepadatan Pelabuhan ASDP Ketapang semakin meningkat pada H-2 Nataru 2023. Sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat antre masuk ke kapal. Saking padatnya kendaraan, wisatawan yang hendak ke Bali harus menunggu 1,5 jam untuk bisa diseberangkan ke Pulau Dewata.
Pantauan detikJatim, area kantong parkir di Pelabuhan ASDP Ketapang padat dan penuh sesak. Ini terjadi sejak Jumat (23/12/2022) dini hari. Sejumlah kendaraan roda empat dengan pelat nomer dari kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya dan Malang, menunggu antrean untuk diseberangkan ke Bali.
Salah satu wisatawan yang berangkat ke Bali, Wahyu (45) mengaku harus menunggu 1,5 jam untuk sampai di depan dermaga penyeberangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Pelabuhan Ketapang yang padat (Foto: Ardian Fanani) |
"Sudah 1,5 jam dari penukaran tiket di loket depan sampai ke dermaga ini. Ini saya mau nyebrang," ujarnya kepada detikJatim.
Wahyu bersama dengan keluarga sengaja menghabiskan libur akhir tahun ke Bali. Bersama dengan istri dan dua anaknya, mereka akan melancong ke beberapa destinasi wisata di Bali. Hal ini tak bisa dilakukannya selama 2 tahun karena pandemi COVID-19.
"Biasanya ke Bali. 2 tahun tidak pernah ke sana. Dan ini pun ramai sekarang. Karena anak-anak pas liburan juga," pungkas pria asal Surabaya ini.
Sementara itu, beberapa calon penumpang kapal penyeberangan ASDP Ketapang juga masih belum mengetahui pembelian tiket penyeberangan dilakukan secara online. Sehingga calon penumpang kapal ini terpaksa harus putar balik, meski sudah ada di depan loket.
"Tadi sempat sampai di depan loket penukaran. Suruh balik karena saya kira langsung bayar di loket itu," ujar Abidin wisatawan asal Semarang.
Kepadatan kendaraan di Pelabuhan ASDP Ketapang tak hanya di dominasi oleh kendaraan wisatawan. Namun juga beberapa kendaraan logistik juga memadati kantong parkir. Nampak juga beberapa bus pariwisata juga harus antre menuju dermaga pemberangkatan penyebrangan Jawa Bali itu.
"Untuk truk angkutan hari ini terakhir menyeberang ke Bali. Ini lagi angkut material bangunan," ujar Sodikin, sopir truk angkutan.
(abq/iwd)
