Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno buka suara terkait beredarnya video syur kebaya merah yang direkam di salah satu hotel di Surabaya. Sandi menyebut video mesum 16 menit itu telah mencoreng pariwisata.
"Ini cukup disayangkan dan mencoreng nama baik wisata khususnya Surabaya," ujar Sandiaga dalam jumpa pers mingguan bersama wartawan di Jakarta seperti dilansir dari detikTravel, Kamis (10/10/2022).
Sebagai langkah nyata untuk mencegah insiden ini terjadi kembali di dunia hotel Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengimbau perhotelan tanah air melalui Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk berhati-hati dan mengingatkan tamu hotel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak manajemen hotel harus waspada dan senantiasa mengingatkan hal-hal yang dilarang bagi tamu yang menginap di hotel, ditempel di tempat-tempat yang mudah dikenal oleh tamu hotel" ujarnya.
"Sangat disayangkan karena kita dikenal sebagai negara yang penuh keramahtamahan, dan isu seperti ini berpotensi mencoreng dan kita harus sampaikan tidak ada toleransi terhadap kegiatan yang menurunkan kualitas pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya tetap optimistis industri hotel mempunyai komitmen dan usahanya terus ditingkatkan dan berjalan dengan baik," ujarnya.
Polda Jatim sendiri sudah menangkap pemeran video mesum kebaya merah di hotel, yakni AH dan ACS di kawasan kos-kosan di Medokan, Surabaya. Pembuatan video mesum tersebut dibayar sekitar Rp 750.000. ACS dan AH terancam hukuman pidana selama 5 tahun penjara.
Polisi menduga video-video syur buatan keduanya tak hanya dipasarkan di dalam negeri, tapi juga ke pemesan di luar negeri. Berdasarkan pengakuan tersangka, video syur kebaya merah itu dibuat sesuai pesanan pelanggan.
(abq/iwd)