.webp)
Gunung Bromo merupakan salah satu magnet bagi wisatawan. Baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sebab, kawasan wisata Gunung Bromo menyuguhkan panorama yang menakjubkan. Namun bagi warga Suku Tengger, Gunung Bromo bukan sekadar soal keindahan.
Lebih dari itu, Gunung Bromo disakralkan karena erat kaitannya dengan nenek moyang mereka, Joko Seger dan Roro Anteng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Viral Turis Asing Kencingi Kawah Bromo |
Untuk diketahui, warga Suku Tengger merupakan penduduk di sekitar Gunung Bromo. Yang tersebar di empat kabupaten. Mulai dari Kabupaten Pasuruan, Malang, Probolinggo dan Lumajang.
Karena Gunung Bromo disakralkan, maka ada sederet larangan yang harus dipatuhi wisatawan. Berikut tiga larangan di Gunung Bromo:
- Dilarang kencing menghadap Gunung Bromo
- Dilarang melempar batu ke kawah Bromo
- Dilarang mengambil barang yang ada di sekitar Bromo untuk dibawa pulang.
Rabu (14/9/2022), viral seorang wisatawan asing mengencingi kawah Gunung Bromo. Wisatawan itu tampak terekam kamera sedang buang air kecil di kawah Bromo dan di-posting di media sosial.
Aksi itu mendapat kecaman dari komunitas yang peduli dengan Gunung Bromo. Ini karena kawah Gunung Bromo merupakan tempat sakral bagi masyarakat setempat.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia Kabupaten Probolinggo Digdoyo Jamaludin mengecam aksi yang dilakukan wisatawan asing tersebut. Ia menyebut wisatawan itu telah melanggar kesopanan dan adat istiadat Suku Tengger.
"Video yang dilakukan turis asing, melanggar adat istiadat warga suku Tengger, dan saya anggap kurang sopan, tidak boleh dicontoh oleh pengunjung lainnya, karena aksinya melukai adat istiadat yang ditetapkan warga suku Tengger" kata Diddoyo kepada detikJatim, Rabu (14/9/2022).
(sun/sun)
