Bosan dengan rutinitas sehari-hari yang bikin penat? Mungkin detikers butuh berlibur ke destinasi wisata alam yang sejuk dan memanjakan mata. Misalnya saja, wisata air terjun. Pemandangan yang indah dipadu dengan suasana asri di air terjun, tentu bisa membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih segar.
Di Jawa Timur, ada banyak wisata air terjun cantik yang tersebar di beberapa wilayah. Misalnya, Air Terjun Coban Pelangi dan Air Terjun Coban Talun di Malang. Lalu, ada Air Terjun Madakaripura di Probolinggo, Air Terjun Tumpak Sewu di Lumajang, hingga Air Terjun Nglirip di Tuban.
Jika sedang berkunjung ke Jatim, sempatkan diri yuk untuk mengunjungi berbagai wisata air terjun bersama keluarga atau sahabat. Bingung saat menentukan tujuan wisata air terjun? Nih, detikJatim merangkum 10 wisata air terjun terindah di Jawa Timur yang patut dikunjungi. Simak yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Air Terjun Tumpak Sewu
Air Terjun Tumpak Sewu kerap dijuluki sebagai Tebing Nirwana. Terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Lokasinya tak jauh dari objek wisata Goa Tetes.
Perjalanan menuju Air Terjun Tumpak Sewu cukup lama. Jarak tempuhnya sekitar 55 kilometer atau dua jam dari Kota Lumajang. Sesampainya di gerbang masuk, pengunjung masih harus berjalan kaki untuk menikmati keindahan air terjun.
Namun, lelah perjalanan segera tergantikan dengan keindahan panorama Tebing Nirwana. Pengunjung akan disuguhi dengan beberapa aliran air yang membentang bagai tirai. Ketinggian aliran air tersebut mencapai sekitar 120 meter.
Di sini, pengunjung juga bisa menjelajahi area dasar Air Terjun Tumpak Sewu sepuasnya. Namun, pastikan memiliki stamina dan fisik yang kuat ya. Sebab, medan untuk menuju bagian dasar air terjun cukup terjal.
Air Terjun Madakaripura
Air Terjun Madakaripura (Foto: M Rofiq/detikJatim)
|
Air Terjun Madakaripura berada di sekitar 37 kilometer dari pusat Kota Probolinggo. Begitu sampai di pos tiket, pengunjung harus berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer melewati jalan setapak. Meski jauh, nantinya akan ada beberapa pos pemberhentian untuk beristirahat sejenak.
Aliran air dari tebing setinggi 200 meter akan menyambut kedatangan pengunjung. Gemericik air dan udara yang sejuk membuat pengunjung betah bermain air di sini. Pepohonan yang rindang menambah keasrian area air terjun.
Jika tidak ingin basah, pengunjung disarankan untuk memakai jas hujan. Sebab, air tidak hanya mengalir dari tengah air terjun saja, melainkan juga melalui celah-celah tebing.
Air Terjun Coban Pelangi
Air Terjun Coban Pelangi (Foto: Rina Rahma/d'Traveler)
|
Perjalanan menuju Air Terjun Coban Pelangi dapat dibilang tidak mudah. Pengunjung perlu menempuh jarak sekitar 32 kilometer dari Kota Malang. Setelah sampai di pintu masuk, pengunjung masih harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer melewati jalan setapak yang cukup terjal.
Namun, keindahan alam akan menghibur pengunjung selama perjalanan. Di beberapa titik juga disediakan beberapa warung makanan dan minuman. Air terjun yang memiliki ketinggian kurang lebih 110 meter ini dikelilingi oleh tebing batu dan pepohonan hijau.
Sesuai namanya, Air Terjun Coban Pelangi mampu mengeluarkan berbagai warna seperti pelangi saat terkena sinar matahari. Udara di sekitar air terjun sangat dingin. Sebab, suhunya bisa mencapai 19 derajat celsius. Tidak disarankan untuk mendekati area air terjun saat cuaca buruk karena rawan terjadi banjir.
Air Terjun Putri Nglirip
Air Terjun Putri Nglirip/Foto: Tangkapan layar instagram @airterjunputringlirip
|
Akses menuju air terjun saat ini sudah sangat baik. Air Terjun Putri Nglirip berjarak sekitar 24 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Medan lintasan dari area parkir menuju lokasi utama air terjun sudah berbentuk tangga yang dihias warna-warni.
Sesampainya di lokasi utama, pengunjung akan disuguhi dengan aliran air setinggi 25 meter. Di bawahnya, terdapat kolam air alami yang berwarna hijau tosca. Sumber air dari Air Terjun Putri Nglirip berasal dari hutan Karawak yang letaknya berada di sekitar 3 kilometer dari area air terjun.
Di balik keindahannya, Air Terjun Putri Nglirip punya sebuah legenda yang dipercayai penduduk setempat. Akibat legenda tersebut, pengunjung dilarang keras berpacaran di area terjun. Jika ada pasangan kekasih yang melanggar aturan tersebut, konon akan mengalami putus cinta setelah 40 hari dari kunjungan ke tempat wisata ini.
Air Terjun Jagir
Air Terjun Jagir Banyuwangi/Foto: (Maya Septhiana/d'Traveler)
|
Jarak Air Terjun Jagir dengan Kota Banyuwangi hanya 13 kilometer. Jika sudah sampai di area parkir, pengunjung perlu menuruni anak tangga sejauh 30 meter untuk menuju titik lokasi Air Terjun Jagir. Tetap hati-hati ya karena tangganya cukup curam.
Air Terjun Jagir memiliki tiga air terjun yang jaraknya berdekatan. Pertama, Air Terjun Jagir yang aliran airnya keluar dari akar pohon jagir dengan ketinggian mencapai 10 meter. Air terjun kedua adalah Air Terjun Buyut Ijah yang memiliki ketinggian sekitar 10 meter. Sementara air terjun ketiga terletak sekitar 300 meter dari dua air terjun sebelumnya dan memiliki ketinggian mencapai 30 meter.
Di sini, pengunjung dapat bermain air yang jernih dan sejuk di kolam alami air terjun. Tak perlu khawatir, karena kolamnya tidak terlalu dalam dan hanya sekitar 1 meter. Pengunjung juga bisa piknik kecil-kecilan bersama keluarga di sekitar area air terjun.
Air Terjun Dlundung
Air Terjun Dlundung/Foto: (Dwi Apriliyanti/d'Traveler)
|
Dari pusat Kota Mojokerto, jarak Air Terjun Dlundung sekitar 27 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 40 menit. Dari pintu masuk, pengunjung akan menuruni tangga yang terbuat dari semen dan dilapisi kayu untuk menuju lokasi air terjun. Menariknya, di samping tangga terdapat berbagai tanaman bunga yang indah.
Aliran air setinggi sekitar 50 meter akan memanjakan mata para pengunjung. Ditambah dengan udara yang sejuk dan pemandangan pegunungan yang menyegarkan. Air di sini juga sangat jernih dan debit airnya tidak terlalu besar. Sehingga, pengunjung dapat bermain air tanpa dengan aman.
Jika beruntung, pengunjung bisa melihat pelangi hasil pembiasan sinar matahari yang mengenai air terjun. Selain itu, ada dua spot lain yang bisa dijelajahi pengunjung, yaitu Taman Kelinci dan Jembatan Bambu. Ada pula area perkemahan bagi pengunjung yang ingin mendirikan tenda.
Air Terjun Dolo
Foto: Tangkapan layar instagram @alwayskediri
|
Jarak dari Kota Kediri menuju Air Terjun Dolo sekitar 29 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Untuk menuju lokasi utama, pengunjung harus menaiki anak tangga sejauh 1 kilometer. Meski menguras tenaga, tapi akan terasa seru dan menyenangkan.
Air Terjun Dolo memiliki tiga tingkatan air terjun dengan ketinggian sekitar 90 sampai 125 meter. Tingkatan pertama menjadi tingkatan yang paling tinggi. Sementara dua tingkatan lainnya hanya beberapa meter. Airnya sangat jernih dan kolam di bawah air terjun juga tidak dalam. Pengunjung bisa bermain air dengan leluasa.
Berada di lereng Gunung Wilis, membuat panorama alam di sekitar Air Terjun Dolo sangat eksotis. Tak heran jika banyak pengunjung yang mendirikan tenda di area perkemahan di sekitar air terjun. Tidak jauh dari lokasi air terjun, terdapat kebun buah stroberi yang juga dapat dikunjungi.
Air Terjun Goa Tetes
Air Terjun Goa Tetes/Foto: Tangkapan layar instagram @airterjungoatetes
|
Untuk menuju ke mulut goa, pengunjung harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer melewati jalan setapak dan bebatuan yang sangat curam. Ditambah dengan banyaknya lumut, sehingga membuat jalan cukup licin. Jadi, harus tetap hati-hati ya.
Meski begitu, kepenatan selama perjalanan akan terbayarkan dengan pemandangan air terjun yang menetes dan mengalir dari goa. Deretan stalagtit dan stalagmite goa akan membuat kagum para pengunjung. Di sini, pengunjung dapat berenang dan bermain air sepuasnya.
Penduduk setempat mempercayai jika Air Terjun Goa Tetes ini penuh mitos dan misteri. Barang siapa yang mandi di bawah pancuran air terjun, konon orang tersebut akan awet muda dan mudah dalam mendapatkan jodoh.
Air Terjun Coban Talun
Air Terjun Coban Talun/Foto: Istimewa
|
Air terjun ini memiliki jarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Malang. Dari tempat parkir, pengunjung harus berjalan kaki sejauh 1 kilometer untuk menuju lokasi air terjun. Pengunjung harus berhati-hati karena jalan setapak yang dilalui kadang becek dan berlumpur.
Air Terjun Coban Talun berada di kawasan hutan. Tak heran jika tumbuh banyak pepohonan hijau di sekitar air terjun. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter. Sejuknya udara dan dinginnya air membuat siapa saja betah berlama-lama di sini.
Selain bermain air, pengunjung juga bisa menikmati hamparan taman bunga. Aneka jenis bunga tumbuh dengan subur, mulai dari bunga kecombrang, lili, hingga krisan. Bagi pengunjung yang ingin menginap, ada Rumah Pagupon dan tenda yang bisa disewa.
Air Terjun Toroan
Air Terjun Toroan/Foto: (Safirah Ishami/d'Traveler)
|
Dari Kota Sampang, jarak menuju ke Air Terjun Toroan sekitar 50 kilometer. Tidak banyak angkutan umum yang tersedia, sehingga pengunjung disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi. Selanjutnya, pengunjung masih harus berjalan kaki sejauh 50 meter untuk menuju lokasi air terjun.
Suara gemericik air terjun bercampur dengan deburan ombak di Pantai Nepa menjadi keunikan Air Terjun Toroan. Ketinggiannya mencapai 20 meter dan dikelilingi dengan tebing berwarna kuning keemasan. Meski airnya tenang, pengunjung tidak diperkenankan untuk berenang di dekat air terjun agar tidak terperosok ke dalam palung.
Air terjun ini dianggap keramat oleh penduduk setempat. Sebab, terdapat makam salah satu tokoh dalam cerita legenda Air Terjun Toroan bernama Siti Fatimah yang berada di tengah air terjun. Makam tersebut dinamakan 'Asta Buju' Penyeppen'.