Terkesan dengan Ijen, UNESCO Global Geopark Beri Pesan Khusus

Terkesan dengan Ijen, UNESCO Global Geopark Beri Pesan Khusus

Ardian Fanani - detikJatim
Sabtu, 11 Jun 2022 16:40 WIB
Perwakilan UGG saat bersama Bupati Banyuwangi (Foto:Ardian Fanani/detikJatim)
Tim asesor UGG saat bersama Bupati Banyuwangi (Foto:Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Tim asesor UNESCO Global Geopark (UGG), Martina Paskova dan Jacob Walloe telah memulai rangkaian penilaian (assessment) terhadap Geopark Ijen. Selain mengaku terkesan dengan keindahan kawasan Geopark Ijen, mereka juga berpesan untuk tetap melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengembangan kawasan geopark.

Hal itu disampaikan Martina saat bertemu dengan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo pada Jumat (10/6/2022). Hadir pula dalam kesempatan itu Bupati Bondowoso, Salwa Arifin.

Bagi Martina, kekayaan budaya, geologi, dan keanekaragaman hayati yang dimiliki Geopark Ijen merupakan 'hadiah' dari alam yang harus dijaga keberlangsungannya. "Anda punya alam yang bagus, orang-orang yang menyenangkan, etnis yang beragam, kami sangat senang berada di sini," kata Martina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Geopark Ijen saat ini dalam proses pengajuan menjadi jaringan geopark dunia. Tim asesor melakukan serangkaian penilaian terkait kelengkapan geopark, mulai warisan geologi, keanekaragaman hayati, dan warisan budaya di kawasan Geopark Ijen selama lima hari, mulai 9 hingga 13 Juni.

Keterlibatan masyarakat lokal, tambah Martina, sangatlah penting dalam pengelolaan geopark. Bagaimana meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kekayaan warisan budaya, geologi, dan keanekaragamman hayati yang dimiliki. Sehingga, mereka tidak sekadar menikmati, namun juga mengetahui sejarahnya sampai timbul kebanggaan dan kesadaran untuk menjaga kelestariannya.

ADVERTISEMENT

"Maka, libatkan masyarakat lokal. Biarkan mereka memiliki pengalaman yang luar biasa tentang kekayaan geoparknya," kata Martina.

Untuk itu, Martina juga sangat mengapresiasi kebijakan Banyuwangi terkait pemberdayaan ekonomi rakyat, di mana melarang pendirian hotel melati. Banyuwangi hanya mengijinkan home stay dan hotel bintang tiga ke atas.

"Saya senang Anda fokus pada home stay. Mereka benar-benar otentik daripada hotel berbintang. Dan pahamilah bahwa geopark itu fokus pada masyarakat lokal. Bagaimana meningkatkan kualitas hidup penduduk lokal, serta meningkatkan pengetahuan dan rasa keingintahuan mereka akan wilayahnya. Itu yang penting," kata Martina.

Hal ini dibenarkan oleh Jacob Walloe, asesor UNESCO asal Denmark. Menurutnya, masyarakat adalah bagian dari geopark itu sendiri. Maka, keterlibatannya sangat diperlukan dalam pengembangan sebuah geopark.

"Anda semuanya adalah yang dinamakan Geopark. Dan kekayaan di dalamnya mulai dari unsur geologi, lansekap, dan semua yang ada di dalamnya menjadi satu kesatuan," paparnya.

Pihaknya juga menyakinkan siap mendukung Geopark Ijen menuju global geopark. "Kami berada di sini bukan semata-mata untuk memberikan penilaian. Tapi justru memberikan dukungan bagi Anda semua, kita akan memberikan rekomendasi bagi Geopark Ijen," ucap Jacob dengan semangat.

Sementara Bupati Ipuk menjelaskan, sejak ditetapkannya Geopark Ijen sebagai geopark nasional pada 2018, ini mendorong pihaknya mengajukan status Geopark Ijen menjadi Unesco Global Geopark.

"Karena kami percaya bahwa dengan menyandang status sebagai geopark global maka akan membawa konsekuensi bagi pembangunan daerah. Dengan geopark akan menjadi payung bagi pembangunan berkelanjutan di daerah," kata Ipuk.

"Karena kami yakin dengan status sebagai geopark dunia, sebenarnya kita semua sedang menyiapkan rumah masa depan yang mampu memberikan dampak positif bagi warga. Mampu membangun konsep perekonomian dan pembangunan berkelanjutan dengan mengedepankan kearifan budaya lokal," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Sandiaga Ingin Produk Batik Banyuwangi Miliki Daya Saing"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/sun)


Hide Ads