Wisata Gunung Bromo terkenal dengan keindahannya. Keelokan panoramanya menarik kunjungan wisatawan dalam negeri hingga mancanegara. Namun, belum sempurna jika berlibur ke sini, tanpa naik ke kawah Bromo.
Naik ke atas kawah, pengunjung tak hanya disuguhkan pemandangan cantik. Saat naik, pengunjung harus menapaki ratusan anak tangga. Hingga kini, berapa jumlah anak tangga yang kerap berubah-ubah saat dihitung masih menjadi misteri.
Sejumlah pengunjung menyebut jumlah tangga berjumlah 250 anak tangga. Namun, dalam berbagai literatur lama, jumlah anak tangga ini disebutkan berbeda-beda, ada yang menyebut 240, 250, bahkan 260 anak tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga kini, wisatawan yang naik ke kawah Bromo kerap sengaja menghitung jumlah anak tangga, tetapi hasilnya selalu berbeda. Ada pengunjung yang menyebutnya 240, 245, 255 hingga 260 jumlah anak tangga.
Dikutip dari sejumlah sumber, tangga menuju kawah Bromo ini pertama kali dibangun pada tahun 1910. Pembangunan ini untuk menyambut Z.H. Johann Albrrcht Hertog Van Mecklenburg, yang disebut masih saudara dari Pangeran Hendrik. Sebelum naik tangga, juga dibangun prasasti.
Tokoh adat suku Tengger Probolinggo Supoyo membenarkan jika ada perbedaan jumlah anak tangga yang dihitung pengunjung. Ada yang mengatakan kurang dari 250 anak tangga, tetapi ada yang menyebut lebih dari 250 anak tangga.
Supoyo mengatakan, hal ini kemungkinan terjadi karena medan dan lokasi jauh. Sehingga membuat wisatawan lelah dan tidak fokus. Ini juga diyakini sebagai kesakralan Gunung Bromo.
"Untuk anak tangga, menurut semua pengunjung yang menghitung selalu berbeda-beda, ada yang bilang kurang dari 250, ada yang lebih, kemungkinan saat menghitung lelah dan capek, akhirnya tidak fokus, namun di sisi lain menurut warga Tengger Bromo, ini lah kesakralan Gunung Api Bromo," ujar Supoyo, saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (6/6/2022).
Tak hanya itu, hal ini juga bisa terjadi karena berbagai sebab, terutama akibat tertimbun material letusan Gunung Bromo. Jadi, memang tidak ada jumlah yang tetap dan akan terus berubah sesuai dengan kondisi alam.
Sementara itu, salah satu pengunjung Nurhalima (27) mengaku sengaja menghitung jumlah anak tangga di Gunung Bromo. Warga Pamekasan, Madura ini berkunjung ke wisata Gunung Bromo bersama keluarga dan temannya.
![]() |
Namun saat sampai di atas kawah, dia mengaku dari 7 orang yang menghitung, hasilnya tidak sama, ada yang menyebut 247, ada yang mengatakan jumlah anak tangga 255, hingga 270 anak tangga.
"Saya bersama keluarga dan teman datang ke Gunung Bromo, dan setelah puas menikmati semua destinasi yang ada di sekitar Gunung Bromo, maka terakhir kita sepakat bersama 5 teman dan salah satu keluarga untuk menghitung jumlah anak tangga," cerita Nurhalima.
"Ternyata jumlah angka anak semuanya berbeda, ada yang 247, 255, 263 dan 270, entah kenapa kok tidak sama. Namun kelelahan melintasi ratusan anak tangga dengan medan terjal, puas saat di atas kawah Bromo, keindahan alam yang tidak ada duanya," imbuhnya.
Sedangkan salah satu warga Tengger, Bromo, Mery Salsabila, mengatakan, jumlah anak tangga ini selalu berbeda karena dipengaruhi banyaknya anak tangga serta medan yang sangat terjal. Menurut Mery, ini membuat pengunjung ngos-ngosan dan letih sehingga tidak fokus.
"Kenapa pengunjung selalu berbeda hasil hitungan jumlah anak tangga, selain banyaknya anak tangga, pengunjung yang menghitung ngos-ngosan dan letih karena medan terjal dan turunnya curam, jadi banyak lupa saat menghitung dan tidak fokus," kata Mery.
Sementara itu, pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyebut, hal ini juga masih menjadi misteri. Untuk itu, pengunjung di Gunung Bromo diimbau tidak melakukan hal-hal buruk.
"Hingga kini wisata Gunung Bromo suci dan sakral, jadi jaga sikap dan jangan melakukan perbuatan jelek, untuk anak tangga setiap orang selalu berbeda menghitungnya, entah karena keajaibannya dan penuh misteri," ujar Ketua PHRI Probolinggo, Digdoyo Jamaludin.
![]() |
Diketahui, pengunjung Gunung Bromo selalu ramai saat musim liburan dan saat wekeend. Dalam sehari, pengunjung bisa mencapai 1.000 orang hingga lebih.
"Sejak libur Lebaran, pengunjung bisa mencapai 1.000 lebih dan setelah dibuka dengan protokol kesehatan super ketat ini, juga membawa berkah ke semua pelaku wisata yang ada di wilayah Bromo," tambah Digdoyo.
detikers ada yang punya pengalaman serupa? Pengalaman serumu ini bisa diceritakan di program Giveaway Serentak berhadiah uang tunai senilai total Rp 30 juta ++. Caranya? Gampang, cukup ceritakan keseruanmu saat berkunjung ke Jatim, di kolom komentar artikel Hal Terseru Saat Berkunjung ke Jawa Timur. Buruan yuk, Giveaway Serentak dari detikcom ini akan berlangsung 3-9 Juni 2022.
(hil/dte)