Kawasan wisata Pacet, Mojokerto punya penginapan unik yang sayang jika dilewatkan. Salah satunya, rumah pohon yang dibangun di hutan pinus kaki Gunung Welirang.
Di sini, pengunjung bisa melepas kejenuhan dari rutinitas harian. Lokasinya yang berada di hutan pinus, membuat keasrian alam dan sejuknya udara di penginapan ini tak diragukan lagi.
Terdapat dua lokasi rumah pohon untuk healing bersama teman atau keluarga. Pertama, Rumah Pohon Alas Pacet di jalur Mojokerto-Kota Batu, Desa Sajen, Kecamatan Pacet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, terdapat 5 rumah pohon yang sudah dioperasikan. Masing-masing rumah seluas 5x3 meter persegi dengan kamar mandi di bawahnya.
Seluruh dinding rumah pohon ini menggunakan kayu mahoni yang tahan cuaca hujan maupun panas. Sedangkan atapnya menggunakan genteng spandek yang anti air.
Bagian kamar ini memiliki luas 3x3 meter yang berkapasitas 6 orang. Sedangkan bagian balkon untuk nongkrong, luasnya 2x3 meter persegi.
"Tarif sewanya Rp 250 ribu per malam. Saat akhir pekan kami ada diskon, kadang free makanan," kata Pemilik Rumah Pohon Alas Pacet, Wiwit Suharyono kepada detikJatim, Jumat (3/6/2022).
Rumah Pohon Alas Pacet juga dilengkapi musala, tempat parkir yang aman, kafe yang buka 24 jam dan fasilitas outbound.
![]() |
"Pasar kami kan outbound, rumah pohon biasanya dipakai panitia saja, peserta tidur di tenda di alam terbuka," terang Wiwit.
Rumah pohon kedua yang dikelola Wiwit yakni di Welirang Resort, Desa Padusan, Kecamatan Pacet. Penginapan ini lokasinya sekitar 50 meter di sebelah timur Pemandian Air Panas Padusan, yang baru akan dibuka Agustus nanti.
8 Rumah pohon di tempat ini dibuat lebih besar. Sehingga masing-masing rumah berkapasitas 8 orang.
Dinding rumah berbahan kayu merbau yang juga tahan cuaca panas maupun hujan. Pada tahap promosi nanti, rumah pohon ini bakal disewakan Rp 500 ribu per malam.
"Rumah Pohon Welirang Resort kami buat lebih eksklusif, toilet di dalam, di balkonnya ada bak berendam air panas," jelasnya.
Rumah Pohon Alas Pacet maupun Welirang Resort sama-sama berkonsep syariah. Sehingga tidak bisa digunakan untuk berbuat mesum.
"Screening kami biar tak ada nilai negatif, tamu berpasangan ketika reservasi wajib menunjukkan KTP kedua-duanya," tandasnya.
(hil/dte)