Pasar Takjil Kampoeng Boenga Pucangan Diresmikan Gus Ipul, Ini Istimewanya

Pasar Takjil Kampoeng Boenga Pucangan Diresmikan Gus Ipul, Ini Istimewanya

Muhajir Arifin - detikJatim
Minggu, 03 Apr 2022 18:41 WIB
Pasar Takjil Kampoeng Boenga Pucangan Diresmikan Gus Ipul, Ini Istimewanya
Gus Ipul resmikan pasar takjil di Pasuruan (Foto: Muhajir Arifin/detikJatim)
Pasuruan -

Bulan ramadan telah tiba. Salah satu kegiatan yang lazim dilakukan umat muslim menjelang berbuka puasa adalah berburu takjil dan ngabuburit. Warga Kota Pasuruan tidak perlu bingung mencari lokasi pasar takjil sekaligus ngabuburit.

Pasar Takjil Kampoeng Boenga Pucangan bisa dijadikan pilihan. Di tempat ini, warga bisa mendapatkan aneka menu berbuka yang terjangkau. Setelah puas berbelanja, bisa langsung menikmati taman bunga yang cantik.

"Ini adalah inisiatif dari masyarakat yang perlu kita apresiasi. Kampung bunga ini termasuk kampung tematik bisa mendorong ekonomi masyarakat. Selain tempat wisata, bisa mendorong potensi yang lain seperti kuliner," kata Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) saat meresmikan Pasar takjil di Jalan Pucangan, Purworejo, Minggu (3/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Ipul sangat mengapresiasi Kampoeng Boenga Pucangan yang bersih dan asri. Ia berharap kebersihan kampung ini menular ke kelurahan lain.

"Saya akan coba datangkan banyak tamu ke sini. Kalau bisa dikunjungi lebih banyak orang, pasti akan berkembang. Kulinernya jalan, kerajinannya jalan," terang Gus Ipul.

ADVERTISEMENT

Kampoeng Boenga Pucangan sendiri memiliki lebih dari 3.000 pot bunga berbagai jenis yang terpasang di seluruh pagar rumah warga. Selain di pagar, pot bunga juga memenuhi gang-gang. Tempat ini memiliki rumah singgah perpustakaan, pembibitan bunga hingga rumah sehat.

Warganya juga sangat ramah dan bersahabat. Dalam kesempatan ini, Gus Ipul juga memborong takjil dari pedagang. Selain minuman dan makanan, Gus Ipul belanja pakaian.

Ketua Pokdarwis Pucangan, Solikan, mengatakan terdapat 35 stand pedagang di pasar takjil tersebut. Semua pedagang asli warga setempat.

"Semuanya warga setempat. Kita tawari, siapa yang mau jualan ayo. Tidak ada biaya," terang Solikan.




(fat/fat)


Hide Ads