PVMBG menyebut ada perubahan aktivitas di Danau Kawah Gunung Kelud. Meski begitu, status Gunung Kelud saat ini masih berada di level 1 atau normal.
Hal ini disampaikan PVMBG dalam akun resmi twitternya pada Rabu (30/3/2022). PVMBG menyebut ini memiliki potensi bahaya. Yakni berpotensi mengeluarkan gas beracun hingga terjadi erupsi freatik.
Letusan freatik yakni, letusan ultravulcanian atau letusan ledakan uap,adalah erupsi yang terjadi ketika magma memanaskan air tanah atau air permukaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Teramati telah terjadi perubahan aktivitas di Danau Kawah G. Kelud. Potensi bahaya saat ini adalah pelepasan gas beracun dan erupsi freatik di sekitar Danau Kawah," tulis PVMBG dalam akun twitternya yang dilihat detikJatim di Surabaya, Jumat (1/4/2022).
Kendati mengalami perubahan aktivitas, namun tingkat aktivitas Gunung Kelud masih berada dalam Level 1 (Normal).
"Tingkat aktivitas Gunung Kelud masih berada dalam Level 1 (Normal)," imbuhnya.
Sementara itu, Petugas Pos Pantau Gunung Kelud PVMBG Budi Prianto menyebut, ada perubahan warna, bualan air, serta gas yang keluar dari kawah. Namun, Budi mengatakan kondisi ini wajar terjadi pada setiap gunung berapi.
"Itu benar, perubahan warnanya dan adanya bualan serta gas yang keluar dari kawah. Dan hal itu wajar terjadi di setiap kondisi gunung berapi," kata Budi.
Perubahan warna air danau kawah ini terjadi karena beberapa faktor.
"Perubahan warna air itu juga bisa disebabkan dari mana kita melihat kondisi gunung itu misalnya dari bagian mana, karena bisa juga dari Anda yang satu dari yang lain itu berbeda, terus juga bisa dipengaruhi oleh refleksi dari matahari," imbuh Budi.
Untuk itu, wisatawan diimbau tidak mendekat. Jarak aman wisatawan ditetapkan sejauh 500 meter.
(hil/fat)