Aliran sungai sepanjang kurang lebih 500 meter dan berdiameter sekitar 4 meter di Dusun Krajan, Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi RW 06 RT 1, 2, dan 3 kini tampak indah dan menarik. Pasalnya, pada bagian batu plengsengan dan tembok rumah warga dekat sungai itu, dicat warna warni.
Kegiatan mengecat plensengan dan tembok itu, dilakukan gotong royong warga dan perangkat desa setempat. Pengecatan dilakukan, agar menarik minat warga untuk peduli terhadap lingkungan dengan menjaga kebersihan sungai.
Sebab sebelum dilakukan pengecatan, warga atau pun masyarakat yang lewat sering membuang sampah ke sungai dan mengotori jalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini tidak ada rencana apa-apa, hanya langsung spontanitas aja. Meskipun di sini tempat sampahnya ada, itu di belakang sini. Kebanyakan (warga atau orang yang lewat) buang sampah di sungai. Sehingga membuat kotor dan terkesan kumuh," ucap salah seorang warga, Syafi'i, Sabtu (12/3/2022).
"Tapi akhirnya setelah seperti ini (dicat warna warni), gak ada yang berani buang sampah sembarangan. Bisa mengurangi hal jelek-jelek ini. Alhamdulillah," sambungnya.
Terkait pengecatan itu, menurut Syafi'i merupakan inisiatif yang disampaikan Kepala Desa (Kades) Sukorambi, Abdus So'im, yang merasa prihatin dengan banyaknya sampah yang membuat sungai kumuh. Padahal aliran sungai untuk irigasi itu bersebelahan dengan masjid setempat. Yang khawatir mengotori lingkungan.
"Sehingga dilakukan rapat warga antar-RT/RW ini. Diambillah keputusan bagaimana kalau dicat. Tapi agar menarik dan terkesan indah dipilih warna warni itu," kata Syafi'i.
![]() |
Pemilihan warna itupun tidak salah. Karena kini setelah dicat, kesan kumuh dan kotor dari aliran sungai irigasi itu menjadi lebih indah. Bahkan tak sedikit warga ataupun pengendara motor yang lewat penasaran dengan lokasi aliran sungai tersebut.
"Panjang yang dicat kurang lebih 500 meter. Mulai dari pasar seberang jalan. Sampai aliran sungai ini. Jadi warga saling gotong royong dan peduli dengan lingkungan. Untuk anggaran awal masih swadaya kurang lebih Rp 500 ribu saja. Tapi ke depan akan lebih dibikin semarak dan kita bisa sama-sama jaga lingkungan," terang Syafi'i.
Kades Sukorambi Abdus So'im saat dikonfirmasi mengatakan, aliran sungai yang tembok dan batunya diwarnai itu memberi dampak dan manfaat yang baik untuk kebersihan lingkungan.
"Kita mengecatnya Minggu lalu, gotong royong sesama warga. Ya Alhamdulillah jadinya cantik dan menarik," kata So'im.
So'im mengatakan, warna-warni pada tembok dan batu-batu dipilih, dengan makna layaknya warna pelangi.
"Kalau warna-warni ini termotivasi seperti keindahan warna pelangi, pelangi itu indah. Jadi kita implementasikan ke tembok-tembok ini, dan juga batu-batuan dekat aliran airnya," kata So'im.
Menurut So'im muncul ide kreatif mewarnai tembok dan bebatuan di aliran sungai murni spontanitas warga.
"Awalnya ini kita ingin menciptakan suasana lingkungan bersih. Dengan potensi sungai yang ada. Tapi agar nampak lebih indah, warga, maupun RT/RW di sini melakukan giat dan bersih-bersih lingkungan Dusun Krajan ini," ucapnya.
" (lalu) Ide mewarnai muncul, dan Alhamdulillah menumbuhkan lingkungan bersih, kebersamaan, gotong royong bersama masyarakat," sambungnya.
"Mungkin karena tampak indah sekarang, jadi semua saling menjaga lingkungan dan tampak bersih," pungkas Soim.
Plengsengan dan tembok yang warna-warni ini sempat viral di medsos dan akhirnya menjadi jujugan warga untuk berswafoto.
Soim mengatakan plengsengan dan tembok warna-warni itu memang sempat diunggah oleh salah seorang warga di medsos. Sehingga sejak itu banyak warga yang datang ke lokasi.
"Iya dari sejak Selasa lalu banyak yang datang dan selfie (berswafoto). Alhamdulillah bisa menjadi lokasi wisata baru. Tapi tetap kami imbau untuk jaga lingkungan. Karena kan kasihan warga yang mengecat sendiri ini," kata So'im.
Salah seorang warga Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Sugik, mengaku datang ke lokasi setelah tahu dari medsos Instagram. Dia tertarik dengan kreatifitas warga yang membuat aliran sungai jadi indah dan menarik.
"Saya awal tahunya dari medsos di Instagram. Awalnya penasaran di mana. Ternyata ada di Sukorambi dekat pasar itu. Menurut saya ini ide kreatif, dan bisa dimanfaatkan untuk menjaga lingkungan. Karena terbukti, lingkungan jadi bersih. Salut saya dengan kekompakan warga ini," ujar pria yang datang bersama 2 anak dan istrinya untuk berswafoto itu.
Kata Sugik, dengan ide kreatif sederhana, bisa memberikan manfaat yang banyak. Selain sarana menjaga lingkungan, juga potensi menarik wisatawan.
"Mungkin hal serupa bisa menjadi ide kreatif untuk menjaga lingkungan. Tidak perlu ada kegiatan selalu bersih sungai. Dengan cara begini, saya yakin lingkungan bersih tetap terjaga," tuturnya.
"Apalagi lokasi pasarnya, dulu setahu saya kumuh. Tapi sekarang bersih banget. Wah mantap ini. Jarang-jarang pasar jadi lokasi selfie dan instagramable banget," imbuhnya.
(iwd/iwd)