Pembangunan Monkasel: Kapal Selam Dipotong Jadi 16 Bagian

Pembangunan Monkasel: Kapal Selam Dipotong Jadi 16 Bagian

Hanaa Septiana - detikJatim
Kamis, 10 Mar 2022 14:17 WIB
Monumen Kapal Selam Surabaya
Monkasel dari atas (Foto: Humas Monkasel Surabaya)
Surabaya -

Warga Surabaya pasti sudah tak asing dengan Monumen Kapal Selam (Monkasel). Namun, tahukah Anda jika monumen yang merupakan bentuk asli kapal selam itu dipindahkan dari Dermaga Ujung dengan cara memotong 16 bagiannya. Berikut penjelasannya.

Monkasel berlokasi di tengah kota Surabaya, tepatnya di Jalan Pemuda No.39, Genteng, Surabaya. Berdampingan dengan Sungai Kalimas. Monumen itu adalah kapal selam asli yang pernah digunakan Tentara Angkatan Laut (TNI-AL) Indonesia.

"Kapal selam itu buatan Uni Soviet (sekarang Rusia) tahun 1952 dan mulai digunakan TNI-AL tahun 1962 dan diberi nama KRI Pasopati 410," kata Assisten Manager Urusan Dalam Monkasel, Pelda Laut (Purn) M Wagino, Kamsi (10/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, KRI Pasopati 410 digunakan TNI-AL hampir 30 tahun, yakni hingga tahun 1989. Pada 25 Januari 1990, kapal selam itu diturunkan di Dermaga Ujung Surabaya dan dinonaktifkan di tahun yang sama.

Beberapa tahun kemudian, para purnawirawan prajurit kapal selam mengajukan kendaraan militer tersebut untuk dijadikan monumen. Tujuannya untuk sarana edukasi bagi masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Rencana menjadikan monumen kapal selam itu pun direalisasikan tahun 1995. Saat itu, posisi monumen sengaja dipilih di Jalan Pemuda karena dianggap strategis," jelas Wagino.

Proses pemindahannya pun tergolong unik. Yakni dengan memotong KRI Pasopati 410 menjadi 16 bagian.

"Karena ukurannya sangat besar dan berat, terlebih pindahnya juga jauh (dari Dermaga ujung ke Jalan Pemuda), maka harus dipotong," imbuh Wagino.

Meski harus dipotong menjadi 16 bagian, KRI Pasopati 410 itu dirangkai kembali seperti aslinya. Baik bagian dalam mapun luarnya.

"Hanya ada beberapa alat yang dikurangi demi kenyamanan pengunjung. Seperti 2 mesin diesel di ruang V. Agar pengunjung lebih leluasa menggunakan ruangan itu untuk berfoto misalnya," papar Wagino.

Setelah melalui serangkaian proses pemindahan, Monkasel akhirnya diresmikan tanggal 27 Juni 1998. Pengunjung pun bisa melihat 7 ruangan di dalamnya.

Mulai dari ruang torpedo haluan, ruang makan dan tempat bekerja para perwira, ruangan mesin, dan lain-lain.

Kini, Monkasel masih menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan di Surabaya. Tiap bulannya ada 10 ribu pengunjung, mayoritas adalah pelajar.

"Ke depannya, area Monkasel juga akan mempercantik diri dan berbenah agar lebih menarik pengunjung," tandasnya.




(hse/fat)


Hide Ads