Ada kampung wisata di pusat Kota Surabaya yang bernama Kampung Ketandan. Di sana, terdapat situs bersejarah Makam Mbah Buyut Tondo.
"Artinya buyut atau nenek moyang masyarakat Kampung Ketandan," ketua Rukun Warga (RW) setempat, Indra Bagus Sasmito kepada detikJatim, Rabu (23/2/2022).
Makam tersebut menempati lahan 10x15 meter. Areal makam cukup luas dan asri dengan pohon beringin besar yang memayunginya. Namun, kini makam itu sedang direnovasi. Tujuannya agar spot tersebut bisa menjadi salah satu jujukan wisata religi baru di Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagian joglo makam sedang kami pugar biar pengunjung nyaman dan lebih adem," kata Indra.
Ide pemugaran makam tersebut berawal dari Lurah Genteng, Nuriati. Dia pun menjelaskan alasan mengembangkan wisata religi melalui Makam Mbah Buyut Tondo.
"Karena tempatnya di tengah tengah kota dan ada joglonya, sekarang masih proses renovasi," tutur Nuriati.
Selain makam, pihaknya juga ingin mengembangkan UMKM Kampung Ketandan yang sekarang sudah mencapai 40 pelaku UMKM. Sebab, UMKM tersebut berkontribusi pada gelaran Tunjungan Romansa tiap akhir pekan.
Untuk diketahui, Kampung Ketandan berlokasi di tengah Kota Surabaya dan di antara bangunan pencakar langit. Lokasi itu kerap disebut Segi Empat Emas Surabaya. Yaitu di antara jalan Tunjungan sebelah timur, jalan Embong Malang sebelah selatan, jalan Blauran sebelah barat, dan jalan Praban sebelah Utara.
Meski dihimpit oleh gedung-gedung pusat perbelanjaan moderen, Kampung Ketandan memiliki nuansa jaman dahulu yang kental. Sebab, saat memasukinya, pengunjung bisa melihat rumah-rumah warga yang masih mempertahankan arsitektur khas era kolonial.
(hse/sun)