Kolam renang Plaza Marina Surabaya kini terpaksa tutup dan tinggal kenangan. Bekas bangunan kolam akan dialihfungsikan sebagai lahan parkir.
Tak hanya itu, dampak dari penutupan kolam renang ini ada 15 hingga 20 karyawan yang dinonaktifkan. Selain itu, ada beberapa karyawan yang masih dipertahankan, namun dialihkan pekerjaannya ke bagian lain.
Rencananya, bekas kolam renang akan dialihkan menjadi lahan parkir. Karena lahan di area Plaza Marina selama ini kurang. Bekas kolam yang dibuat lahan parkir diharap membuat pengunjung lebih nyaman, karena akses ke dalam mal semakin dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan dibuat parkir, mungkin tidak bisa memberi hiburan pada market sebelumnya, tapi paling tidak saya berusaha untuk meningkatkan pelayanan," kata General Manajer Plaza Marina, Fransisca Maria Budiman di Surabaya, Rabu (26/1/2022).
Saat detikJatim menyambangi kolam tersebut, kondisinya terlihat memprihatinkan. Kolam yang dulunya selalu ramai kini mangkrak dan terbengkalai. Banyak sudut kolam yang rusak, usang dan tak terawat. Bahkan, kolam renang juga ditumbuhi rumput liar.
Sisca, sapaan akrabnya mengatakan, tutupnya kolam renang ini karena terdampak pandemi COVOD-19. Saat awal pandemi pihaknya berusaha mempertahankan kolam ini, namun pertahanan ini akhirnya jebol juga.
"Tidak disangka COVID-19 sepanjang ini, kenyataannya sampai bertahun-tahun. Kita sudah bertahan hampir 8 bulan sejak COVID-19 masuk, tidak kunjung reda dan meningkat, ada PSBB," kata Sisca.
Padahal, saat masih buka, kolam renang Plaza Marina bekerja sama dengan hampir semua sekolah negeri di Surabaya. Mulai dari pelajar playgroup, TK, SD, SMP hingga SMA dan SMK, pernah berenang di sini.
Kondisi sepi ini juga berasal dari buntut digelarnya sekolah daring. Apa lagi saat itu, orang tua siswa tak akan mengizinkan anaknya berenang di masa pandemi.
"Karena sebagai orang tua saya akan khawatir melihat anak saya berenang. Sementara saat itu kita tidak tahu pasti apakah chemical kolam renang ini akan membunuh virusnya 100%," ujarnya.
"Tapi apa pun itu, kita menjaga jangan sampai terjadi klaster, apa lagi berenang menjaga jarak itu sangat tdk mungkin dilakukan. Target market kita anak-anak remaja, sekolah, anak-anak di bawah 5 tahun," tambahnya.
Meski berat, Sisca mengaku keputusan menutup kolam renang ini akhirnya dipilih. Kolam renang dengan luas sekitar 2.500-3.000 m². Upaya ini untuk mengedepankan keselamatan dan kesehatan pengunjung.
"Akhirnya kita memutuskan dengan berat hati, sedih hati, akhirnya kolam renang ditputuskan tidak beroperasi lagi," tambahnya.
(hil/hil)