Wisata Alam Sendang Seruni pernah dikunjungi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Sandiaga sangat takjub dengan keindahan alam Sendang Seruni.
Sandiaga menilai destinasi wisata Sendang Seruni akan menjadi jujugan wisata alam dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa sekitar.
Sandiaga sendiri mengunjungi berbagai destinasi wisata di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, pada Sabtu (18/9/2021) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menpar Sandiaga Uno takjub dengan keindahan alam di Sendang Seruni," ujar Rizal Sahputra Kepala Desa Tamansari kepada wartawan, Selasa (25/1/2022).
Kehadiran Sandi ke Desa Tamansari kala itu, untuk melakukan penilaian langsung terhadap desa ini yang terpilih sebagai 50 finalis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Sandi didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berkeliling di destinasi alam Sendang Seruni.
![]() |
"Kami menjadi salah satu pemenang dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 lalu. Ini memberikan semangat kami untuk terus membangun desa dengan baik," tambahnya.
Sendang Seruni merupakan pemandian dengan sumber mata air alami dan konservasi bambu yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.
Nama Sendang Seruni berasal dari tanaman bunga Seruni yang tumbuh di sekitar sendang tersebut. Terdapat tujuh sumber mata air mengalir di sekitar Sendang Seruni, yang tiga di antaranya berada di dasar kolam.
Karena pandemi COVID-19, destinasi wisata ini juga dilengkapi dengan aplikasi PeduliLindungi. Kapasitas wisatawan yang masuk ke destinasi wisata ini benar-benar dibatasi, agar tidak menjadi lokasi penularan COVID-19.
"Protokol kesehatan dilakukan sangat ketat di lokasi ini. Agar wisatawan yang berwisata di Sendang Seruni tidak membawa penyakit dan sakit setelah mereka datang ke sini," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, di Sendang Seruni, Sandi terlihat menari bersama penari gandrung serta menikmati berbagai produk UMKM. Menariknya, Sandi juga mencoba menukar sampah plastik dengan minuman hangat seperti kopi atau jahe.
"Dengan menukar sampah plastik, bisa mendapat kupon yang ditukar dengan minuman hangat. Ini keren," kata Sandi.
Sandi mengatakan melihat berbagai potensi, Desa Tamansari bisa seperti Ubud Bali.
"Dulu Ubud Bali mengawali seperti Desa Tamansari saat ini. Saya yakin dengan konsistensi melalui kegiatan budaya, pelestarian alam, Tamansari bisa menjadi destinasi wisata dunia," tambah Sandi.
"Yang membedakan Desa Tamansari dan lainnya, alamnya dipelihara dengan baik. Budaya dan historisnya kuat. Terpenting lagi, disertai penerapan digitalisasi," katanya.
(iwd/iwd)