Pemilihan angka 1001 untuk menyebut jumlah gua di Pacitan ternyata bukan asal-asalan. Si penggagas jargon memaknai angka tersebut memiliki makna tak terbatas. Hal itu selaras dengan fakta bahwa jumlah gua yang ada belum diketahui secara pasti.
Suatu ketika si pencetus ide, almarhum S. Endro Waluyo menceritakan alasannya. Angka 1001, kata pria yang lebih kental dengan predikat perupa itu, menunjukkan jumlah yang sangat banyak. Bahkan saking banyaknya sampai tak terhitung.
"Iya. Dulu Mas End (Endro Waluyo) bilang sengaja membuat nama 1001 Gua karena hitungan itu tak terbatas," kata Widjanarko Dewo (61), adik kandung Endro Waluyo berbincang dengan detikcom, Jumat (14/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tentu saja, sebutan itu diharapkan tetap relevan sepanjang masa. Artinya, meskipun jumlah gua yang ditemukan semakin banyak namun predikat Kota 1001 Gua tetap layak disandang wilayah di barat daya Jatim ini. Seperti diketahui, sebagai daerah karst Pacitan memiliki begitu banyak gua alam.
Kesaksian lain disampaikan Suharnowo (65). Seniman musik yang juga akrab dengan Endro mengaku penyebutan angka 1001 memiliki makna lebih lentur serta mencakup semua obyek wisata gua. Pasalnya, dari 12 kecamatan yang ada terdapat cukup banyak gua. Masing-masing memiliki namanya sendiri.
![]() |
"Kalau mau menyebut satu per satu kan ribet. Maka supaya gampang diingat, disebutlah 1001 Gua," ucap Wowok, sapaan akrab Suharnowo yang kerap bersama almarhum Endro selama berdinas.
Wowok sendiri menyaksikan dampak positif promosi wisata Pacitan dengan penggunaan jargon tersebut. Hal itu paling terasa saat dirinya bekerja di lingkup Dinas Pariwisata. Wowok sempat menempati dua posisi berbeda. Masing-masing Kasi Obyek Pariwisata, kemudian Kasubdin Obyek dan Daya Tarik Wisata.
"Berawal dari penemuan Gua Gong, kemudian Gua Tabuhan, Luweng Ombo, Luweng Jaran dan sebagainya. Wisatawan kan penasaran. Jadi angka kunjungan wisata ke Pacitan semakin banyak, termasuk ke obyek wisata lain," ujar Wowok.
Diakuinya, masa awal promosi wisata meninggalkan kenangan tersendiri. Terlebih kala itu Wowok juga aktif di grup campursari 'Bahana Loka' milik Pemkab Pacitan. Sejumlah lagu yang dirilis pun merupakan buah karya Wowok. Satu di antaranya bertema gua, yaitu 'Gua Gong'.
"Almarhum Pak Djiman (mantan Sekda Pacitan) yang menggawangi Bahana loka memang cukup concern mengangkat potensi wisata melalui lagu," kenangnya.
"Selain merilis album, Bahana Loka juga sempat tampil di beberapa tempat. Termasuk di TMII, Jakarta," pungkasnya.
(fat/fat)