Pada laga melawan Borneo FC kemarin, Persebaya memasukkan seorang anak muda berusia 18 tahun bernama Ichsas Baihaqi. 22 menit yang dipercayakan oleh Shin Sang-gyu ia bayar dengan elok.
Pada tiap menit yang ia jalani, Ichsas Baihaqi tak tampak grusa-grusu seperti kebanyakan anak muda yang baru mendapat panggung besar. Ketenangan serta visi sebagai gelandang membuktikan bahwa tanpa Bruno dan Rivera, serangan Persebaya tetap berbahaya.
Keberadaannya di lapangan sukses membantu Persebaya mengejar ketertinggalan. Menjelang akhir pertandingan, ia dengan lihai melewati dua pemain Borneo FC sebelum memberi umpan terobosan pada Perovic. Aksi tersebut menjadi semacam pernyataan penting: wonderkid baru Persebaya telah lahir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain kelahiran tahun 2007 tersebut merupakan produk asli binaan Persebaya. Kemampuan mengolah bola Ichsas dilatih dan ditempa bersama klub internal PSAL. Potensinya bersama klub internal tersebut membuat namanya masuk ke dalam skuad EPA Persebaya.
Tak berhenti di situ, awal musim lalu Persijap Jepara kepincut untuk memakai jasanya. Klub kebanggaan publik Jepara meminjam Ichsas dari Persebaya untuk mengarungi kerasnya Liga 2.
Ichsas tampil impresif bersama Persijap di Liga 2 musim lalu. Tak tanggung-tanggung, pemain belia tersebut mengemas 20 penampilan hingga sukses membawa Laskar Kalinyamat lolos untuk kembali pentas di Super League.
Kegemilangannya dalam membawa Persijap Jepara promosi di masa peminjaman membuat Persebaya tertarik untuk memasukkan nama Ichsas ke dalam skuad musim ini. Pintu baru terbuka, gemerlap sorot lampu menyala, panggung Super League kini dipijaknya.
Hingga pekan ke-15, Ichsas telah berkontribusi di lapangan sebanyak tiga kali bagi Persebaya. Meskipun tiap laga tersebut dimulainya dari bangku cadangan, tetapi apa yang ia persembahkan bagi Bajul Ijo memunculkan sebuah harapan.
Harapan yang tersemat pada pundak Ichsas bukanlah suatu jalan yang mudah. Ia tak boleh terlena dan berpuas diri lalu memudar seperti banyak kasus pada pemain muda lain. Meningkatkan konsistensi dan performa akan membawanya pada babak baru: lebih dari sekadar pemain pengganti.
(auh/hil)











































