Harapan Bonek Tunanetra di Tengah Gemuruh GBT Laga Persebaya Vs Arema FC

Harapan Bonek Tunanetra di Tengah Gemuruh GBT Laga Persebaya Vs Arema FC

Aprilia Devi - detikJatim
Sabtu, 22 Nov 2025 16:43 WIB
Suasana GBT saat laga Persebaya bersama Arema
Suasana Stadion Gelora Bung Tomo Foto: Aprilia Devi/detikjatim
Surabaya -

Derbi Jatim mempertemukan Persebaya dengan Arema di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Ribuan Bonek memadati area stadion lengkap dengan atribut bernuansa hijau dan memunculkan gemuruh dukungan untuk Tim Bajol Ijo.

Di tengah ramainya suporter, ada satu kisah penuh harapan seorang bonek tunanetra bernama Brian, warga Dukuh Sutorejo, Surabaya. Brian datang ke GBT bukan cuma untuk mendukung Persebaya tetapi juga menuntaskan impian menonton langsung Bajol Ijo untuk pertama kalinya.

"Selama ini saya tahunya Persebaya dari TV, cuma bisa dengerin. Kalau nonton langsung di GBT, ini pertama kali," ujar Brian kepada detikJatim, Sabtu (22/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski memiliki keterbatasan, semangat Brian tak kalah dari Bonek lainnya. Dia datang ditemani pendampingnya dan berharap bisa merasakan atmosfer Derbi Jatim.

Brian mengatakan pemain favoritnya di Persebaya adalah Bruno dan Rivera. Ia pun memiliki harapan khusus, yakni tersedianya fasilitas untuk para tunanetra agar bisa menyimak jalannya pertandingan.

ADVERTISEMENT

"Saya pernah dengar di luar negeri ada alat di stadion buat bantu tunanetra. Tapi kalau di Indonesia belum tahu. Semoga kalau memang sudah ada, di GBT juga ada," harap Brian.

Brian pun menyampaikan alasan mengapa dirinya rela jauh-jauh datang langsung ke stadion? Brian hanya menjawab sederhana. Yakni untuk merasakan suasana yang berbeda saat menonton pertandingan Persebaya.

"Biar seru aja, pengen ngerasain langsung. Suasananya beda banget," katanya.

Gelora Bung Tomo (GBT) menjadi lautan hijau ketika Persebaya menjamu Arema FC pada laga Derbi Jatim sore ini. Ketika pertandingan dimulai pukul 15.30 WIB, ribuan suporter langsung menyanyikan chant dan yel-yel dukungan untuk Persebaya.

Lebih dari 20 ribu penonton memenuhi stadion. Bendera-bendera besar dikibarkan dengan berbagai tulisan seperti "Berjuanglah Persebaya", "Bangkit dan Harumkan Persebayaku", hingga "Persebaya Serang Balik".

Suporter juga menampilkan koreografi di sejumlah sektor tribun, menyatu dalam semangat mendukung Bajol Ijo. Gemuruh suara ribuan orang yang bernyanyi dan menyerukan dukungan membuat atmosfer GBT terasa sangat hidup dan membara sejak menit-menit awal.

Babak pertama Persebaya kontra Arema FC tuntas. Tak ada gol di babak ini namun wasit menghujani para pemainArema FC dengan kartu kuning.

Laga yang dipimpin wasit Rio Permana Putra itu digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Sabtu (22/11) sore kickoff pukul 15.30 WIB

Kedua tim langsung menyuguhkan permainan terbuka di menit-menit awal babak pertama. Pertahanan kedua tim sangat solid. Persebaya mendapat peluang. Sebuah umpan panjang diterima Catur Pamungkas tetapi tendangannya di dalam kotak penalti terbentur tembok pertahanan lini belakang Arema.

Wasit memberi kartu kuning pertama kepada Matheus Blade yang menendang paha Gali Freitas saat perebutan bola. Gali Freitas mengeksekusi tendangan bebas ke sisi kanan pertahanan Arema. Aksinya digagalkan Alfarizie dan menghasilkan tendangan pojok.

Sebuah peluang didapat Milos Raickovic setelah mendapat umpan dari Freitas tetapi sepakannya masih tipis di atas mistas gawang Arema hingga pelanggaran kembali dilakukan pemain Arema.

Kali ini kiper Lucas Frigeri keluar kotak penalti lalu menabrak Bruno Moreira yang mengejar bola. Wasit memberi kartu kuning kepada Grigeri dan tendangan bebas untuk Persebaya tapi tiba-tiba saja Wasit Rio mengecek VAR untuk melihat potensi kartu merah.

Rio menilai tak ada potensi hukuman kartu merah. Dia memutuskan tendangan bebas untuk Persebaya dilanjutkan. Tendangan oleh Gali Freitas itu mengarah ke gawang tapi berhasil ditepis Frigeri.




(ihc/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads