Persela Lamongan akhirnya meraih kemenangan perdana musim ini setelah menekuk Persiku Kudus dengan skor 2-1 dalam lanjutan Liga Championship. Klub berjuluk Laskar Joko Tingkir ini meraih kemenangan berkat perubahan taktik usai bermain dengan sepuluh pemain.
Laga Persela vs Persiku tersaji di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin (29/9/2025). Persela bermain dengan sepuluh pemain sejak menit ke-20 usai Hendro Siswanto mendapatkan kartu merah.
Meski bermain dengan 10 pemain, Persela justru berhasil mencetak gol pembuka melalui Mochamad Adam Malik pada menit ke-78. Persiku sempat menyamakan kedudukan lewat Khoirul Anam menit 90+3. Namun Persela berhasil membalik kedudukan melalui penalti Jonathan Bustos di menit akhir (90+9) dan memastikan kemenangan dramatis 2-1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai pertandingan, pelatih Persela Aji Santoso memberikan apresiasi sekaligus gambaran taktik yang diubah saat bermain dengan 10 orang.
"Mudah-mudahan ini menjadi satu modal yang bagus untuk pertandingan nanti yang berikutnya. Terlepas ya, karena memang kita main 10 pemain, tapi dengan segala perjuangan, alhamdulillah kita bisa menang. Alhamdulillah, pertandingan hari ini bisa meraih tiga poin pertama untuk musim ini buat Persela. Mungkin ini modal baik untuk pertandingan berikutnya melawan tim Persipura, agar teman-teman bisa lebih baik lagi," kata Aji Santoso dalam konferensi pers usai pertandingan, Senin (29/9/2025).
Aji juga menjelaskan perubahan taktis dalam ruang ganti ketika tim kehilangan satu pemain. Selain itu, Aji menyebutkan, masuknya Adam sebagai pemain pengganti sangat berpengaruh.
"Di ruang ganti tadi memang saya berbicara masalah taktik, mengubah formasi yang awalnya 4-3-3 menjadi 4-4-1. Saya menyampaikan agar jangan panik. Kita tempatkan satu orang di atas, yang lainnya di bawah," ujarnya.
Aji juga menyatakan keputusan soal komposisi dan strategi ke depan, terutama menghadapi Persipura, akan dipikirkan usai recovery training. Dia turut menyentil soal pentingnya kehadiran suporter sebagai tekanan tambahan buat lawan, meski Persela terbiasa bermain tanpa dukungan langsung di beberapa laga sebelumnya.
Sementara itu, Persiku Kudus saat konferensi pers setelah laga, menyatakan kekecewaan terhadap peran VAR dan keputusan wasit yang menurut mereka merugikan timnya.
Dalam sesi konferensi pers usai pertandingan, pelatih Persiku Alfiat menyoroti kegagalan VAR menampilkan tayangan ulang atas keputusan krusial. Ia mengakui bahwa hasil kekalahan bisa diterima, asal ada keadilan dalam keputusan wasit yang dibantu VAR.
"Yang perlu saya pertanyakan itu adalah VAR. Enggak ada tayangan dari VAR. Gunanya apa VAR kalau enggak bisa menayangkan kejadian-kejadian," kata Alfiat.
(auh/abq)