Tim Futsal Putra Kota Surabaya Akhirnya Raih Emas di Porprov Jatim IX

Porprov Jatim IX

Tim Futsal Putra Kota Surabaya Akhirnya Raih Emas di Porprov Jatim IX

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 30 Jun 2025 19:45 WIB
Pertandingan final Futsal Porprov Jatim di Polinema Malang yang berhakhir ditunda karena ricuh.
Pertandingan final Futsal Porprov Jatim di Polinema Malang yang berhakhir ditunda karena ricuh. (Foto: Istimewa)
Malang -

Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 menetapkan tim putra Kota Surabaya peraih medali emas untuk cabang olahraga futsal. Sementara tuan rumah (Kota Malang) harus puas mendapatkan medali perak.

Keputusan tersebut tertuang dalam surat resmi bernomor 426/02/Porprov Jatim IX/2025 tentang 'Penetapan Pemenang Pada Pertandingan Babak Final Cabor Futsal pada PORPROV Jatim IX/2025'.

Surat itu ditandatangani langsung oleh Ketua PB Porprov Jatim IX/2025, Dedy Suhayadi. Dalam surat keputusan diterangkan bahwa pertandingan final futsal antara tim putra Surabaya melawan Kota Malang dihentikan pada menit ke-32 dan 33 detik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laga tersebut sempat beberapa kali terhenti karena gangguan dari penonton pendukung yang dianggap membahayakan keselamatan pemain, official, serta perangkat pertandingan.

"Hal ini juga diperkuat oleh pertimbangan dari pihak keamanan, yang menyatakan bahwa pertandingan tidak bisa dilanjutkan. Pertimbangan tersebut tertuang dalam Laporan Khusus Pertandingan dari Match Commissioner tertanggal 27 Juni 2025," bunyi dalam surat keputusan yang diterima detikJatim, Senin (30/6/2025).

ADVERTISEMENT

PB Porprov IX juga menjelaskan bahwa sempat ada upaya dari Technical Delegate (TD) futsal untuk melanjutkan pertandingan dengan mengajukan permohonan penjadwalan ulang dan penggunaan venue kepada Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang. Namun, permohonan tersebut tidak dapat direalisasikan.

Dengan mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan semua pihak yang terlibat, PB Porprov akhirnya menetapkan Surabaya sebagai juara dan peraih medali emas futsal putra, medali perak diberikan kepada tim futsal Kota Malang, dan Juara 3 oleh Kabupaten Pamekasan.

Surat keputusan tersebut juga sudah diteruskan kepada Ketua KONI Jawa Timur dan Ketua PB Porprov Jawa Timur

"Mendasarkan pada pertimbangan di atas, PB Porprov IX Jawa Timur Tahun 2025 menetapkan tim Kota Surabaya sebagai pemenang pada babak final cabang olahraga futsal," kata PB Porprov Jatim IX 2025.

Sementara menanggapi surat keputusan PB Porprov Jatim IX 2025, Ketua AFK Malang Rizal Ghoniem membenarkan adanya surat keputusan yang memutuskan untuk memenangkan Kota Surabaya, meski pertandingan masih tersisa 8 menit.

"Kami telah mengakui kekalahan atas Kota Surabaya," kata Rizal Ghaniem dalam keterangan resminya.

Menurut Rizal, sejak awal pihaknya memang tidak setuju dengan opsi juara bersama.

Sikap sportif yang ditunjukan adalah dengan menerima hasil pertandingan dengan lapang dada, termasuk kekalahan.

"Kami menolak wacana juara bersama. Kami percaya, jiwa olahragawan sejati adalah mengakui kemenangan maupun kekalahan," tuturnya.

Rizal juga menyampaikan apresiasi kepada tim futsal Kota Surabaya dan menyampaikan kebanggaannya terhadap perjuangan tim Kota Malang atas apa yang sudah dilakukan.

"Kami hormat dan respect kepada tim lawan. Dan kami juga sangat bangga dengan tim kami," ungkapnya.

Sementara, Manajer Tim Futsal Putra Kota Malang Rahmad Yuwono, menambahkan bahwa seluruh jajaran tim menghormati keputusan Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jatim.

Pihaknya mengakui timnya tertinggal 0-2 saat laga dihentikan, namun hal itu tak mengurangi rasa bangga terhadap perjuangan para pemain.

"Pelatih, manajemen, dan official bangga atas semangat juang anak-anak yang sudah berlatih berbulan-bulan. Mereka telah memberikan segalanya di lapangan. Kami terima kekalahan ini dengan lapang dada, karena dalam pertandingan pasti ada menang dan kalah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, laga final futsal putra Porprov IX Jatim 2025 dihentikan sebelum waktu penuh akibat kericuhan.

Ketegangan dipicu oleh ketidakpuasan suporter terhadap keputusan wasit yang dianggap tidak netral, terutama dalam menyikapi sejumlah pelanggaran keras.

Beruntung, aparat keamanan dari Polresta Malang Kota dan Satpol PP bergerak cepat mengendalikan situasi. Perangkat pertandingan serta kedua tim berhasil diamankan dan dikawal kembali ke penginapan masing-masing.




(auh/abq)


Hide Ads