Persela Lamongan siap mengikuti apapun format Liga 2 musim 2025/2026 yang disiapkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi. Persela meyakini, rencana perubahan format kompetisi bertujuan untuk meningkatkan kualitas kompetisi sepakbola Indonesia.
Presiden Persela, Fariz Julinar Maurisal, meyakini bahwa rencana perubahan format kompetisi yang disiapkan LIB, bertujuan untuk meningkatkan kualitas kompetisi sepakbola Indonesia.
"Tentunya kami selalu mendukung langkah seperti apa yang akan ditentukan oleh PT LIB dan PSSI ke depannya," kata Fariz Julinar Maurisal kepada wartawan, Rabu (21/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Fariz menyebut jika pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari PT LIB sebagai operator kompetisi. Pasalnya, hingga saat ini belum ada draf resmi dari operator kompetisi.
"Untuk format dan regulasi, kami masih menunggu rilis resmi dari pihak PT. LIB dan PSSI," jelasnya.
Persela Lamongan, kata Fariz, juga mendukung penuh rencana penggunaan Video Assistant Referee (VAR) secara penuh dalam kompetisi Liga 2 2025/2026. Fariz menyebut, penggunaan VAR akan membawa dampak positif bagi kualitas pertandingan dan profesionalitas kompetisi di kasta kedua sepak bola Indonesia.
"(Terkait rencana penggunaan VAR), tentunya hal yang positif untuk kompetisi Liga 2," ujar Fariz.
Fariz juga menilai, penerapan VAR di Liga 1 selama ini sudah berjalan baik. Pasalnya, penggunaan VAR dinilai sangat membantu kinerja wasit dalam mengambil keputusan yang tepat, terutama pada saat-saat krusial. Fariz menambahkan, rencana penggunaan VAR menandai langkah maju dalam penyelenggaraan Liga 2 yang lebih profesional dan adil.
"Seperti kita ketahui bersama, VAR juga sudah berjalan baik di kompetisi liga 1," imbuhnya.
Meski mendukung penuh, Fariz juga berharap rencana penggunaan VAR di Liga 2 benar-benar dipersiapkan secara matang, mulai dari sarana hingga sumber daya manusianya.
"Harus dipastikan bahwa semua klub, termasuk stadion dan perangkat pertandingan, sudah siap. Wasit dan petugas VAR juga harus melalui pelatihan intensif agar bisa menggunakan teknologi ini secara tepat," tandas Fariz.
Sebelumnya, penggunaan VAR untuk Liga 2 telah diuji coba pada musim lalu. Namun penggunaannya masih terbatas hanya pada dua laga penting, yakni partai final dan perebutan tempat ketiga Liga 2. Melihat hasil uji coba tersebut, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi berencana memperluas penerapan VAR di seluruh pertandingan Liga 2 musim mendatang.
Sementara, rencana format baru untuk Liga 2 disampaikan Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus beberapa waktu lalu. Kompetisi kasta kedua sepakbola Indonesia itu akan diikuti 20 tim dan akan dibagi menjadi dua wilayah, yakni wilayah barat dan wilayah timur dengan masing-masing akan diisi 10 tim.
Format ini jauh berbeda dibandingkan musim lalu, yang terdiri 26 tim dan dibagi ke dalam 3 grup. Selain jumlah kontestan dan pembagian grup, perbedaan mencolok lainnya terdapat pada format pertandingan. Musim depan setiap tim akan bertemu sebanyak 3 kali dengan tim yang sama.
(auh/hil)