Bus Persik Dilempari, Manajemen Arema FC Soroti Standar Keamanan

Liga 1

Bus Persik Dilempari, Manajemen Arema FC Soroti Standar Keamanan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 13 Mei 2025 17:30 WIB
Apel pengamanan laga Arema FC vs Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan
Apel pengamanan laga Arema FC vs Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan (Foto: Istimewa)
Malang -

Manajemen Arema FC kecewa berat atas terjadinya pelemparan bus tim Persik Kediri usai laga di Stadion Kanjuruhan, Minggu (11/5/2025). Arema FC menyoroti standar pengamanan yang dinilai perlu dievaluasi.

"Pihak keamanan mohon lakukan evaluasi. Laga kemarin itu level renpam (rencana pengamanan) high risk match, dan Arema FC sudah penuhi semuanya," ujar General Manager (GM) Arema FC Yusrinal Fitriandi dalam keterangannya, Selasa (13/5/2025).

Yusrinal menambahkan, pihaknya cukup prihatin dengan insiden pelemparan terhadap bus tim Persik Kediri. Peristiwa itu disebut terjadi di zona 4 yang harusnya menjadi perhatian serius dari aparat keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami prihatin kejadian pelemparan bus Persik terjadi di area zona 4 di luar area stadion yang menjadi konsen pihak keamanan. Tuntutan kesempurnaan dari sisi mereka yang akhirnya semua dibebankan ke Arema FC," imbuhnya.

Yusrinal menuturkan, manajemen Arema FC telah melakukan berbagai peningkatan sesuai dengan regulasi dan kebutuhan rencana pengamanan (renpam) dari sisi produksi pertandingan.

ADVERTISEMENT

Bahkan, ia menyinggung dua laga terakhir menggunakan Stadion Kanjuruhan, yakni laga Charity Games dan lawan Persik Kediri, bahwa penyelenggaraan dua laga tersebut menelan dana lebih dari Rp 1 miliar.

"Dari sisi produksi semua upgrading kita lakukan mulai ring 1, ring 2, sampai ring 4 sesuai regulasi dan kebutuhan renpam. Kami memahami semua harus dilakukan untuk kepentingan dan keamanan jalannya pertandingan, kami memahami ini Stadion Kanjuruhan," tuturnya.

Menurut Yusrinal, manajemen Arema FC merasa menjadi pihak yang selalu disalahkan atas berbagai permasalahan yang timbul termasuk pelemparan bus tim tamu.

Namun insiden yang terjadi berada di zona 4 di luar kawasan Stadion Kanjuruhan dan jauh dari tanggung jawab panpel pertandingan.

"Manajemen selalu jadi bahan cercaan, seolah pelaku utamanya pelemparan bus, entah itu oknum atau seseorang atau kelompok yang merasa bahwa perilakunya tidak salah," tegasnya.

"Sekali lagi kejadiannya terjadi di area zona 4 di luar kawasan stadion dan jauh dari kewenangan Panpel. Semestinya bisa diantisipasi," pungkasnya.

Seperti diketahui, sebanyak 2.113 personel gabungan dari berbagai unsur keamanan diterjunkan untuk mengamankan jalannya pertandingan antara Arema FC melawan Persik Kediri.

Pengamanan ketat dan berlapis diterapkan oleh Polres Malang bersama TNI, Brimob, Polda Jatim, hingga unsur pemerintahan daerah.

Petugas disiagakan di empat ring pengamanan yang meliputi area dalam stadion, luar stadion, hingga jalur akses penonton dan tim.

Laga itu menjadi penampilan perdana Arema FC di stadion tersebut pasca Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam.




(auh/hil)


Hide Ads