Laga Liga 3 PNM Nusantara antara tuan rumah Persekabpas melawan Tornado FC di Stadion R Soedrasono, Pogar, Bangil, Kabupaten Pasuruan, ricuh. Kericuhan terjadi di akhir laga setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dengan skor akhir 1-2 untuk Tornado FC.
Para pemain Persekabpas tampak mengejar kiper Tornado FC. Beberapa saat kemudian sejumlah suporter terpancing turun dari tribun ekonomi masuk ke dalam stadion. Kericuhan tidak bisa dihindari.
Petugas keamanan lapangan beserta petugas keamanan dari TNI-Polri berusaha mengendalikan situasi. Petugas juga mengamankan wasit dan perangkat pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pemain kedua tim juga mendapatkan pengawalan petugas. Mereka dikawal dari tepi lapangan hingga masuk ke ruang ganti pemain. Sementara sejumlah suporter tampak merusak papan yang ada di tepi lapangan. Selain itu, juga terlihat keributan antar suporter.
![]() |
Jelang petang, wasit dan perangkat pertandingan meninggalkan stadion naik kendaraan Barakuda dari Brimob. Bus pemain Tornado FC juga mendapat pengawalan ketat petugas sepanjang perjalanan.
Manager Persekabpas Gaung Andaka Ranggi Purbangkara mengaku pihaknya hanya bisa pasrah menunggu keputusan komisi disiplin (Komdis). Ia juga meminta komdis mengevaluasi komite wasit.
"Terkait kericuhan yang terjadi, konsekuensi sanksi tunggu sidang komdis," katanya.
Ketua Sakeramania, suporter Persekabpas, Rosul mengatakan suporter Persekabpas kecewa karena dari awal kiper lawan dan wasit banyak men-delay waktu. Menurutnya kericuhan terjadi spontan.
"Ketika peluit pertandingan berakhir, memang ada kericuhan pemain. Itu yang membuat teman-teman suporter terpancing. Masuk ke dalam lapangan. Alhamdulillah bisa dikendalikan, tidak sampai melebar dan tidak bakar-bakar," ujarnya.
Laga ini diamankan 570 personel gabungan. Pengamanan melibatkan Polres Pasuruan, Satbrimobda Jatim, Kodim 0819 Pasuruan. Sejak awal hingga akhir laga, suasana kondusif. Namun kericuhan pecah setelah laga usai.
(abq/iwd)