Laga antara Arema FC kontra PSM Makassar berakhir imbang 1-1. Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares mengaku kecewa dengan keputusan wasit Asep Yandis.
Laga kedua tim digelar di Stadion Soepriadi Kota Blitar. PSM terpaksa harus bermain dengan 10 pemain setelah Albertine Joao Pereira (Balotelli) mendapat kartu merah di menit ke- 81.
"Kartu merah sangat mudah bagi wasit, sangat berlawanan dengan kami. Padahal pemain kita juga mengalami (kecurangan). Jelas wasit tidak melihat, harusnya kita dapat pinalti kalau wasit yang bagus," kata Tavares saat press conference usai pertandingan, Senin (10/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Tavares juga sempat emosi saat menunjukkan bukti pelanggaran oleh pemain Arema FC. Pelatih asal Portugal itu juga sempat menggebrak meja beberapa kali.
Tak hanya soal keputusan wasit, Tavares juga kecewa dengan kondisi rumput Stadion Soepriadi Kota Blitar. Menurutnya, kondisi lapangan juga merugikan timnya.
"Kedua tim bisa main dengan baik. Tapi lapangan sangat buruk. Saya tidak mengerti selama 2 musim, kita beberapa kali ketemu lapangan seperti ini. Kita kehilangan 3 pemain, cedera akibat kondisi lapangan seperti ini," jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan pemain PSM Makassar, Muhammad Daffa Salman. Salman menyampaikan terima kasih atas doa dan dukungan para suporter karena berhasil mencuri poin di kandang Arema.
"Terima kasih atas doa dan dukungan suporter. Kami bersyukur dengan 1 poin ini, meskipun tadi ada beberapa kejadian di luar kendali. Kita berusaha lebih baik kedepannya," tandasnya.
(abq/iwd)