Kecintaannya pada dunia sepakbola mengantarkan dr Ahmad Ridhoi MSi, alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair menjadi tim medis Persebaya Surabaya.
Pria yang akrab disapa Ridho itu mengungkapkan, kecintaan pada tanah kelahiran dan klub Persebaya menjadi alasan utamanya bergabung.
"Saya pertama kali gabung dengan tim sepak bola Persebaya tahun 2022," ujarnya dalam rilis yang diterima detikJatim, Senin (20/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengakui, kegemarannya terhadap olahraga, khususnya sepak bola, memudahkannya beradaptasi dalam peran baru di dunia olahraga.
"Sebetulnya, ini hal yang baru bagi saya, karena saya pada dasarnya suka sepak bola jadi tidak perlu lama untuk bisa paham di dunia olahraga ini," tambahnya.
Sebagai dokter umum dalam tim medis Persebaya, Ridho bekerja bersama dokter spesialis, fisioterapis, dan ahli pengukuran olahraga (sport measure). Ia menjelaskan, tugasnya tidak jauh berbeda dari dokter umum lainnya, terutama dalam penanganan cedera.
"Untuk bedanya mungkin tidak terlalu jauh, karena penanganan cedera semua hampir sama," jelas Ridho.
Bergabung dalam tim medis klub sepak bola juga memberikan banyak pengalaman berharga. Salah satu momen yang tak terlupakan bagi Ridho adalah Tragedi Kanjuruhan, peristiwa memilukan yang merenggut 135 jiwa.
"Perjuangan jelas banyak ya sampai saya gabung pada salah satu tim terbaik di Indonesia (Persebaya). Kejadian Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang, di situ saya bersama tim Persebaya ikut dalam bertanding di Malang kala itu," kenangnya.
Ridho menutup ceritanya dengan menyampaikan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari Persebaya. Ia merasa mimpinya untuk berkontribusi di dunia sepak bola telah menjadi kenyataan.
"Saat pertama kali masuk lapangan ketika perkenalan tim dan disebut namanya sebagai dokter tim di awal musim lalu, dulu hanya bisa berangan-angan bisa ikut kontribusi, dan tahun 2022 itu saya terlibat langsung dalam tim," tutupnya.
(irb/hil)