Saat Erick Thohir-Arya Jadi Bahan Hujatan Pamflet Vandalisme Usai Pecat STY

Round-Up

Saat Erick Thohir-Arya Jadi Bahan Hujatan Pamflet Vandalisme Usai Pecat STY

Amir Baihaqi - detikJatim
Jumat, 10 Jan 2025 07:00 WIB
Vandalisme di kantor PSSI Kota Blitar
Aksi vandalisme penempelan pamflet di kantor PSSI Kota Blitar terkait pemecatan STY (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Kantor PSSI Kota Blitar di Jalan Kelud Kecamatan Kepanjenkidul jadi sasaran vandalisme. Aksi ini diduga buntut pemecatan Shin Tae-yong (STY).

Pantauan detikJatim di lokasi, sasaran vandalisme tampak di bagian pintu, jendela kaca dan tembok kantor PSSI. Di bagian tersebut tampak dipenuhi pamflet hujatan kepada PSSI.

Dalam pamflet yang ditempel tersebut tampak tiga orang yang diduga Ketua PSSI Erick Thohir dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga yang bagian matanya disensor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan seorang lagi tampak mengenakan jas dengan wajah ditutupi logo PSSI. Sedangkan isi tulisan poster yakni "Federasi Goblok" kemudian "No Reason No Reason. tidak menerima narasi ataupun argumen yang berkelakar, piala dunia Harga Mati!!."

Kantor PSSI Jatim yang jadi sasaran vandalisme itu sendiri juga kerap digunakan sebagai ruangan media center Arema FC di Liga 1.

ADVERTISEMENT

Salah seorang warga setempat, Totok menyebut poster itu sudah ada sejak pagi. Namun, ia tidak mengetahui siapa yang memasang atau menempelkan poster tersebut.

"Sudah sejak pagi, sampai sekarang (sore). Tapi tidak tahu siapa (yang menempelkan). Ya tahu-tahu sudah begitu," kata Totok kepada detikJatim, Kamis (9/1/2024).

Terpisah, Ketua PSSI Kota Blitar, Yudi Meira mengaku sudah mengetahui aksi vandalisme itu. Ia menyebut aksi itu sebagai bentuk penyampaian aspirasi terkait pemberhentian Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas.

"Itu mungkin cara masyarakat atau suporter untuk menyampaikan aspirasinya tentang STY. Tapi kan (pemecatan) STY kewenangan dari PSSI pusat, jadi kami tidak tahu," ujar Yudi.

Yudi mengaku poster berisikan protes itu tidak berpengaruh kepada operasional PSSI Kota Blitar. Sebab, keputusan terkait timnas merupakan kewenangan PSSI pusat. Sehingga PSSI di daerah, Kota/Kabupaten tidak memiliki kepentingan.

"Sejauh ini tidak berpengaruh ke kami. Tapi kalaupun memang ada aspirasi kepada kami (secara resmi), pasti akan kami teruskan dan sampaikan ke PSSI Jatim," jelasnya.

Yudi menyebut aksi vandalisme di kawasan kantor PSSI Kota Blitar bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, Stadion Soepriadi juga sempat menjadi sasaran vandalisme yang menyuarakan penolakan Arema FC berkandang di Stadion Soepriadi Blitar.

"Dulu ada vandalisme juga yang menolak Arema FC, tapi yang sekarang itu mungkin karena STY dipecat. Tidak masalah selama tidak ada perusakan fasilitas, tapi mungkin aspirasi bisa disampaikan dengan benar," tandasnya.




(abq/iwd)


Hide Ads