Perjalanan Persebaya Surabaya pada tahun 2024 bak roller coaster. Klub berjuluk Bajul Ijo itu tampil buruk pada musim 2023/2024. Bahkan hampir terdegradasi. Namun hadirnya Paul Munster membawa warna yang berbeda dalam permainan Persebaya.
Sehingga pada musim 2024/2025, performa Persebaya menanjak. Itu tidak terlepas dari strategi transfer yang dilakukan manajemen Persebaya. Kini, Persebaya sukses bersaing di papan atas Liga 1.
Berikut Kaleidoskop Kiprah Persebaya Surabaya Sepanjang 2024
1. Finis di Posisi 12
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persebaya menjalani musim 2023/2024 dengan sangat buruk. Bagaimana tidak, dalam 34 pertandingan, Persebaya hanya mencatatkan 10 kali kemenangan. Sisanya, Persebaya meraih 12 imbang dan 12 kekalahan.
Soal produktivitas gol, Persebaya hanya mencetak 33 gol. Sementara itu, mereka kebobolan sebanyak 46 gol. Alhasil, produktivitas gol Persebaya adalah -13.
Catatan tersebut menunjukkan bahwa lini belakang dan lini depan Persebaya mengalami masalah. Tentu ada banyak faktor yang membuat performa Persebaya kala itu kurang optimal. Salah satunya adalah pergantian pelatih.
Tercatat, sepanjang musim 2023/2024, Persebaya melakukan tiga kali pergantian pelatih. Pertama, tim awalnya ditangani Aji Santoso. Selepas ditinggal Aji, Persebaya ditukangi karteker Uston Nawawi.
Kemudian, Persebaya mendatangkan pelatih asal Spanyol, Josep Gombau. Namun Gombau gagal membawa perubahan positif di skuad Persebaya. Manajemen lantas mendepak Gombau.
Posisi pelatih yang kosong kembali diisi karteker Uston Nawawi. Pada Januari 2024, Persebaya mendatangkan pelatih asal Irlandia Utara, Paul Munster. Keputusan manajemen merekrut Paul Munster sebagai nakhoda berbuah apik.
Di tangan Paul Munster, Persebaya berhasil terhindar dari zona merah. Persebaya mengakhiri kompetisi dengan finis di posisi ke-12. Itu merupakan catatan terburuk Persebaya sejak promosi kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
2. Persebaya Lepas Sejumlah Pemain dan Datangkan Beberapa Bintang Menyambut Musim 2024/2025
Manajemen Persebaya memutuskan untuk melanjutkan kerjasama dengan Paul Munster pada musim 2024/2025. Perombakan besar-besaran pun dilakukan. Sejumlah pemain yang dianggap tampil kurang maksimal dilepas. Adapun Persebaya merekrut beberapa pemain top.
Persebaya melepas nama-nama seperti Dusan Stevanovic, Robson Duarte, Reva Adi, Wildan Ramdhani, Paulo Henrique, Muhammad Iqbal, Ripal Wahyudi, Ferdinan Sinaga, Kito Chandra, hingga Yan Victor.
Sebagai gantinya, manajemen mendatangkan Francisco Rivera, Flavio Silva, Mohammed Rashid, Malik Risaldi, Slavko Damjanovic, Ardi Idrus, hingga Gilson Costa.
Keputusan Persebaya mendatangkan sederet nama tersebut terbukti membuahkan hasil yang manis. Tidak seperti musim sebelumnya, Persebaya langsung tancap gas pada musim 2024/2025.
3. Persebaya Konsisten di Papan Atas
Persebaya sempat tidak terkalahkan dalam tujuh pertandingan awal Liga 1 2024/2025. Persebaya saat itu berhasil meraih 5 kemenangan dan 2 imbang.
Sayangnya pada pekan kedelapan, Persebaya harus mengakui kekalahan dari Persib Bandung. Persebaya ditekuk Persib dengan skor 0-2.
Selepas itu, Persebaya terus menunjukkan konsistensinya. Mereka tidak terkalahkan hingga pekan ke-16. Namun pada pekan ke-17, Persebaya harus mengakui kekalahan 0-2 dari Bali United.
Dalam 17 laga yang dilalui, Persebaya kini mengoleksi total 37 poin. Persebaya berhak finis di posisi kedua pada paruh musim 2024/2025. Persebaya tercatat meraih 11 kemenangan, 4 imbang, dan menderita 2 kekalahan.
Soal torehan gol, Persebaya cukup oke. Anak asuh Paul Munster itu sudah mengoleksi 22 gol. Adapun Persebaya baru kebobolan 13 gol. Itu menunjukkan bahwa lini depan dan lini belakang Persebaya mengalami peningkatan yang baik dibandingkan pada musim lalu.
Kini, Persebaya menempel ketat Persib Bandung di puncak klasemen. Persebaya hanya terpaut satu poin dari Persib. Tapi Persib masih memiliki satu tabungan laga sisa.
Apabila melihat penampilannya itu, bukan tidak mungkin Persebaya bakal meraih gelar juara Liga 1 2024/2025. Namun perlu diingat, perjalanan Persebaya masih sangat panjang.
(auh/iwd)