.webp)
Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster meradang setelah laga menghadapi Semen Padang. Pasalnya, tiga nama penggawanya hilang dalam daftar susunan pemain (DSP).
Laga pekan ke-15 Liga 1 kedua tim digelar di Stadion H Agus Salim, Minggu (15/12) sore. Duel tersebut tuntas dengan skor sama kuat 0-0.
Hasil itu membuat sebenarnya tak membuat Munster kecewa, tapi karena pria asal Irlandia Utara itu kecewa karena menemukan kejanggalan saat laga berlangsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejanggalan tersebut ditemukan saat Munster ingin melakukan pergantian pemain. Bek Persebaya, Ardi Idrus mendapatkan kartu merah pada menit 67.
Kondisi tersebut membuat Munster harus merotasi pemain. Ia kemudian melakukan pergantian pemain dengan ingin memasukkan Riswan Lauhin.
Kejanggalan berawal dari sini. Match Commissioner ternyata tak memperbolehkan Riswan Lauhin masuk ke lapangan. Ini karena Match Commisioner menilai Riswan tidak masuk dalam DSP.
Selain Riswan, tak ada juga nama Kasim Botan dan Alfan Suaib dalam DSP. Padahal saat pengecekan oleh wasit dan Match Commissioner di ruang ganti, ketiga pemain itu masuk dalam DSP.
Pun saat MC stadion mengumumkan ada tiga nama pemain tersebut. Akibatnya, peristiwa itu menyebabkan Persebaya tertunda dalam melakukan pergantian pemain hingga 10 menit lebih.
"Pertanyaan serius akan ditanyakan pada Match Commissioner. Selama 10 menit Persebaya mencoba-coba pergantian dengan Riswan dan Kasim. Saya melihat nama kedua pemain tidak ada di kertas (DSP)," ujar Paul Munster selepas laga.
Pelatih berusia 42 tahun ini menegaskan kesalahan administrasi tersebut sebagai bentuk kelalaian yang sangat serius. Sebab secara langsung telah mengganggu rencana taktiknya.
"Babak kedua kami 25 menit dengan 10 pemain. Ditambah 10 menit, total 35 menit dengan 10 pemain. Sekali lagi selamat untuk semua yang terlibat," tegas Munster.
(abq/iwd)
