Persatuan Sepakbola Banyuwangi (Persewangi) berduka. Kecelakaan maut di Tol Pasuruan-Probolinggo merenggut nyawa pelatih Persewangi Banyuwangi Syamsuddin Batola.
Pria yang merupakan legenda PSM Makassar ini tutup usia setelah mobil yang ia tumpangi menghantam bus pada Kamis (12/12/2024) sekitar pukul 05.30 WIB.
Presiden Persewangi Banyuwangi, Handoko berduka cita atas meninggalnya Syamsuddin Batola.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Handoko menjelaskan, Syamsuddin Batolla bersama staf Administrasi Persewangi Ari Mustofa dijadwalkan berada di Surabaya pada Rabu untuk mengikuti manager meeting Liga 4 yang akan digelar pekan depan.
Sebelum berangkat ke Surabaya, Syamsuddin masih menjalankan tugas sebagai pelatih kepala.
"Bahkan, sebelum kejadian tadi pagi, saudara Syamsuddin Batola masih menjalankan tugasnya sebagai pelatih kepala Persewangi untuk persiapan mengikuti pertandingan liga 4," terang Handoko.
Handoko mengakui kehilangan mendalam atas kepergian Syamsuddin yang tiba-tiba. Ia memohon doa kepada seluruh masyarakat Banyuwangi untuk pelatih berdedikasi tersebut.
"Kami mohon doa kepada masyarakat untuk almarhum. Semoga semua diberi ketabahan," ungkapnya.
Syamsuddin dinilai telah memberikan kontribusi sangat besar bagi perkembangan Persewangi. Kepemimpinannya yang kuat dan kemampuannya dalam meracik tim Persewangi, memberikan warna dan semangat baru pada klub laskar Blambangan tersebut.
"Kepergiannya tentu menjadi kehilangan yang cukup besar bagi Laskar Blambangan," tutup Handoko.
Seperti diketahui, Syamsuddin Batola memiliki perjalanan panjang di sepak bola Indonesia. Khususnya di sepak bola Sulawesi Selatan.
Syamsuddin Batola merupakan mantan pemain PSM Makassar. Dia juga sempat membela beberapa klub besar di Liga Indonesia seperti Pelita Jaya FC, PKT Bontang, hingga Persim Maros.
Usai gantung sepatu, pria kelahiran 4 Juli 1967 itu berganti profesi sebagai pelatih. Syamsuddin Batola pernah menjabat sebagai pelatih PSM Makassar. Kemudian dia menjadi Direktur Teknik PSM Makassar.
(erm/hil)