PSSI dilanda kabar tidak mengenakkan. PSSI selaku induk sepak bola Tanah Air diterpa isu penunggakan biaya sewa Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) selama gelaran Piala AFF U-19 2024. PSSI pun buka suara mengenai hal tersebut.
Anggota Eksekutif Komite (Exco) PSSI Arya Sinulingga, tak membantah penunggakan tersebut. Namun dia meluruskan terkait kabar yang berseliweran itu. Arya menegaskan PSSI akan membayar tagihan ke Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya.
"Ini juga kami baru dapat kabar, informasi tadi dari berita, kok bisa sih sampai masuk berita gitu ya, kenapa?" ujar Arya dalam unggahan Instagram-nya seperti dilihat detikJatim, Jumat (16/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena tagihan mereka itu tanggal 13 Agustus yang lalu, dan di sana tertulis bahwa dibayarkan batasnya 10 hari setelah tanggal penagihan. Ini masih (sampai) tanggal 23 Agustus tapi kok sudah heboh ya Dispora surabaya," sambungnya.
Arya mengeluhkan bayaran sewa Stadion GBT dan tempat latihan di Surabaya. Menurut Arya, nominalnya sangat besar. Infonya, Disbudporapar Kota Surabaya tagih biaya sewa ke PSSI senilai Rp 6,4 M.
"Dan kami juga terkejut dengan angkanya, karena angkanya melebihi hampir dua kali lipat daripada harga yang diberikan ketika bertanding terakhir dengan Turkmenistan," tutur Arya.
Baca juga: Indonesia Juara Piala AFF U-19 2024 |
Lantaran nominal yang besar, Arya meminta keringanan harga. Dia pun mencontohkan Kota Solo yang memberikan diskon hingga 30 persen untuk PSSI saat menggelar Piala AFF U-16.
"Kenapa kami minta diskon? karena ini kan ajangnya panjang. Wajar dong. Kalau kita sekali pakai oke deh. Kalau dipakai berkali-kali wajar dong kita minta karena untuk AFF kan turnamen panjang, wajar kita minta diskon," ucap Arya.
"Dan ini pun terjadi ketika AFF U-16 di Solo. Pak Walikota Mas Gibran itu membantu kami sekali. Beliau memberikan sampai diskon 30 persen dari pembayaran normalnya. Support beliau sangat baik buat kita. Jadi buat Dispora Surabaya sabar. Kami pasti bayar walaupun harganya dua kali lipat lebih mahal," pungkasnya.
(auh/iwd)