Laga pertama Arema FC pada Liga 1 2024/2025 kontra Dewa United akan digelar di Stadion Soepriadi Kota Blitar, Senin (12/8/2024). Laga yang juga pertama kalinya bagi Arema FC bertanding di homebase baru itu memunculkan sejumlah kekhawatiran.
Pengamanan jalannya pertandingan sudah disiapkan kepolisian sejak sepekan lalu. Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo P.S menjelaskan bahwa pengamanan ini turut menjadi pembahasan dalam rakor mengenai laga perdana Liga 1 2024/2025 sejumlah klub asal Jatim yang digelar di Polda Jatim.
Skema pengamanan di kawasan Stadion Soepriadi Kota Blitar yang berdekatan dengan tempat ibadah, sekolah, dan pemukiman warga, menurut Danang menjadi perhatian khusus dalam rakor itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tahu lokasi Stadion Soepriadi itu ada di tengah-tengah, ini harus diperhatikan keamanan. Baik di dalam dan di luar kawasan Stadion, untuk itu kami meminta semua pihak menjaga keamanan dan kondusifitas," ujarnya kepada detikJatim, Rabu (7/8).
Menurutnya, pengamanan oleh personel Polri dan gabungan berada di ring 2 atau di luar Stadion. Ini sesuai ketentuan dari FIFA bahwa pengamanan ring 1 (dalam Stadion) dilakukan oleh steward.
Untuk memastikan keamanan pertandingan itu, Polres Blitar Kota juga telah mengajak para suporter melakukan deklarasi damai selama Liga 1 digelar di Stadion Soepriadi Kota Blitar.
Dalam deklarasi damai yang melibatkan Aremania dan suporter di Blitar Raya itu Danang meminta para suporter berkomitmen menjaga keamanan dan kondusifitas Kota Blitar.
"Kami tekankan juga kepada presedium Aremania untuk menjaga keamanan dan ketertiban suporter dalam setiap pertandingan. Para suporter kiranya bisa menjadi penonton yang baik, sekaligus menjaga keamanan dan kondusifitas," terangnya.
Dia sebutkan juga untuk pengamanan laga Arema FC dan Dewa United Senin depan, pihaknya sudah mengonsolidasi 800 personel gabungan yang akan melakukan pengamanan.
"Ada 800 personel yang disiapkan termasuk Tni/Polri, Damkar, Dishub, Dinkes dan sebagainya. Kemudian ada lebih dari 100 perugas steward di ring 1 (dalam), yang nanti juga akan diberikan arahan tambahan," jelasnya.
Laga pertama Arema FC yang baru saja pindah kandang di Stadion Soepriadi itu turut diantisipasi Dinas Pendidikan Kota Blitar. SE pembelajaran daring untuk semua pelajar di Kota Blitar dikeluarkan.
Pembelajaran daring itu diterapkan khusus di hari pertandingan Liga 1 2024/2025, Arema FC vs Dewa United di Stadion Soepriadi Kota Blitar pada 12 Agustus 2024.
"Benar, setelah berkoordinasi dengan pihak terkait kami memutuskan khusus untuk Senin pembelajaran tetap dilakukan, tapi secara daring. Jadi siswa tidak perlu ke sekolah, tetapi gurunya tetap ke sekolah seperti biasa," ujar Kepala Disdik Kota Blitar Dindin Alinurdin kepada detikJatim, Sabtu (10/8/2024).
Dindin menegaskan antisipasi keamanan saat laga Arema FC vs Dewa United berlangsung menjadi pertimbangan utama. Selain itu, pertimbangan lainnya agar orang tua tidak sampai terjebak penutupan jalan saat antar jemput.
"Kita pertimbangkan segala aspek, untuk pembelajaran daring meskipun secara aturan memang boleh. Jadi meskipun jadwal pertandingan sore, tapi pergerakan suporter pasti sebelum itu dan juga membantu petugas keamanan," terangnya.
Dindin mengatakan pembelajaran daring itu akan dilaksanakan oleh semua lembaga sekolah baik negeri maupun swasta, mulai dari jenjang KB, PAUD, SD dan SMP. Untuk itu Disdik mengimbau orang tua turut mengawasi anaknya saat pembelajaran daring.
Bibit kekhawatiran jelang laga. Baca di halaman selanjutnya.
Bibit kekhawatiran tentang laga perdana Liga 1 2024/2025 antara Arema FC dengan Dewa United di Stadion Soepriadi Kota Blitar ini semakin tumbuh dengan munculnya aksi vandalisme bertuliskan 'Tolak Arema FC' sejak Jumat kemarin.
Ada tiga titik lokasi yang menjadi sasaran vandalisme oleh tangan jahil yang dilakukan beberapa hari jelang laga Arema FC vs Dewa United. Yakni di pintu gerbang sisi tenggara Stadion Soepriadi, tembok pagar perumahan Jalan Dr Wahidin (sisi timur Stadion Soepriadi), dan pagar proyek pembangunan milik Pemkot Blitar (sisi utara Stadion).
"Sebelumnya tidak ada, tadi pagi sekitar pukul 03.30 WIB pas mau buka warung tidak ada tulisan itu. Mungkin (ditulis) pas udah pagi, sekitar jam 05.00 WIB atau lebih," ujar salah seorang pemilik warung di sekitar Stadion Soepriadi, Mayang (38) kepada detikJatim, Jumat (9/8/2024).
Mayang mengaku baru tahu ada tulisan itu setelah diberitahu rekan sesama pemilik warung. Mereka juga tidak tahu kapan vandalisme itu dilakukan. Sebab mereka juga tidak melihat sekelompok orang di sekitar stadion. Dia mengatakan para pedagang berharap kondisi tetap aman saat pertandingan berlangsung.
"Ya kami berharap kondisinya tetap aman, karena ini kan pedagang bisa merasakan rezeki kalau ada pertandingan besar seperti ini. Semoga saja tetap aman," tandasnya.
Hal senada disampaikan pemilik bengkel di kios sekitar Stadion Soepriadi, Yanto (35). Dia mengaku turut was-was dengan adanya rencana vandalisme jelang pertandingan Arema FC vs Dewa United.
"Kemarin belum ada tapi ini tadi pagi baru ada. Kita cari aman saja, sebagai pedagang karena juga bayar sewa kios. Kami harap keamanan bisa dijamin, jangan sampai ada ricuh seperti yang sudah-sudah," tandasnya.
Rangkaian pengaman dan kewaspadaan, juga kekhawatiran yang muncul ini bukan tanpa alasan. Bisa jadi warga Kota Blitar masih trauma dengan kericuhan yang terjadi pada semifinal Piala Gubernur Jatim pada Februari 2020.
Saat itu ada belasan motor yang dibakar imbas bentrok 2 suporter klub yang sedang bertanding, yakni Persebaya dan Arema FC. Imbas peristiwa kerugian mencapai lebih dari Rp 200 juta dan 5 orang mengalami luka.