Kisah Andhika Ramadhani Sempat Pakai Sarung Tangan Kuli Saat Seleksi

Cooling Break

Kisah Andhika Ramadhani Sempat Pakai Sarung Tangan Kuli Saat Seleksi

Auliyau Rohman - detikJatim
Kamis, 08 Agu 2024 20:35 WIB
Andhika Ramadhani
Andhika Ramadhani (Foto: Dok. Persebaya Surabaya)
Surabaya -

Perjalanan Andhika Ramadhani menjadi pemain sepak bola profesional tidaklah mudah. Dia bahkan sempat memakai sarung tangan kuli saat mengikuti seleksi dengan Persebaya Surabaya.

Andhika berasal dari keluarga yang kurang berada. Namun, hal tersebut justru membuat dirinya makin bersemangat untuk menggapai mimpi.

Andhika memulai semuanya bersama Sekolah Sepak Bola (SSB) El Faza. Di SSB yang dikelola Mat Halil itu, Andika tumbuh menjadi sosok penjaga gawang yang hebat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andhika kemudian mengikuti seleksi Persebaya. Itu merupakan kesempatan dirinya untuk masuk ke tim utama ataupun tim muda Bajul Ijo.

"Saat seleksi saya tidak punya uang. Saya juga tidak punya sarung tangan kiper. Akhirnya saya pakai sarung tangan kuli saat seleksi di Persebaya," ujar penjaga gawang berusia 25 tahun tersebut, Kamis (8/8/2024).

ADVERTISEMENT

Andhika kemudian mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari Persebaya junior. Dia masuk dalam skuad Elite Pro Academy (EPA) Persebaya U-20.

Andhika saat itu tidak hanya fokus berlatih dengan Persebaya U-20. Dia juga harus membantu orang tuanya untuk menjaga warung kopi atau warkop. Kondisi itu membuat Andhika tidak bisa selalu tinggal di mess pemain.

"Dari situ mulai jaga warung, juga jaga parkiran mobil dan motor. Jadi gak cuma kerja-sekolah saja tapi juga latihan sepak bola," sambungnya.

Andhika promosi ke tim utama Persebaya pada tahun 2020. Dia kini menjadi pelapis dari Ernando Ari. Meski hanya menjadi pilihan kedua, Andhika tetap mendapatkan waktu bermain yang lumayan.

Menariknya, Andhika sebenarnya juga bermimpi menjadi polisi waktu masih kecil. Namun seiring berjalannya waktu, cita-cita tersebut diubah menjadi pemain sepak bola.

"Aku dulu sempat pingin jadi polisi waktu kecil. Tapi dulu paling anti banget sama fisik. Sementara polisi kan harus pakai fisik," tutur Andhika.

"Cuma masuk di Persebaya mau gak mau kan harus fisik juga. Akhirnya menghilangkan cita-cita jadi polisi dan fokus ke main sepak bola," pungkasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads