Persebaya Surabaya mengirimkan surat protes kepada PSSI terhadap kepemimpinan wasit di laga Arema vs Persebaya. Persebaya bahkan secara blak-blakan sudah tiga kali terkenal penalti dari empat laga terakhir melawan tim yang CEO-nya Iwan Budianto tersebut.
Pertandingan Arema vs Persebaya berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (27/3/2024) malam. Pertandingan sendiri berakhir dengan skor 0-1 untuk kemenangan Persebaya. Gol tunggal Bajul Ijo dicetak Yan Victor.
Dalam laga tersebut, Arema sebenarnya mendapatkan kesempatan untuk menyamakan kedudukan. Itu terjadi setelah wasit Gedion Dapaherang menunjuk titik putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wasit Gedion menilai bola sempat mengenai tangan Kadek Raditya di dalam kotak penalti Persebaya. Padahal, dalam tayangan ulang, bola tidak mengenai tangan Kadek, tapi menyentuh dada sang pemain.
Meski tendangan penalti Dedik Setiawan gagal membuahkan gol, tapi Persebaya tetap kesal dengan keputusan tersebut. Pihak manajemen pun mengirimkan laporan kepada PSSI terkait kepemimpinan buruk wasit Gedion. Tidak hanya momen Arema mendapatkan penalti, namun keputusan-keputusan buruk lainnya di laga tersebut.
Berikut pernyataan lengkap Persebaya yang diunggah di akun Instagramnya seperti dilihat detikJatim , Kamis (28/3/2024).
"Apakah posisi wasit tidak cukup ideal agar cermat membuat keputusan? Sudah menjadi bahan omongan di kalangan klub dan pencinta Liga 1, wasit kadang mengambil posisi menjauh dari kotak penalti tim yang dirugikan, untuk menjadi alibi dalam memberikan penalti gaib. Seperti yang terjadi tadi malam.
Dalam catatan Persebaya, Arema tercatat sebagai tim dengan penalti terbanyak di Liga 1 musim ini dengan 11 penalti. Plus penalti "gaib" yang didapatkan Arema saat melawan Persebaya Rabu (27/3/2024) malam. Total mereka mendapatkan 12 penalti musim ini.
Persebaya sendiri terkena penalti tiga kali dalam empat pertandingan terakhir melawan tim yang CEO-nya Iwan Budianto. Tadi malam sekali, satu penalti pada April 2023, dan satu penalti pada 1 Oktober 2022 bersamaan dengan Tragedi Kanjuruhan. Hebatnya, keempat laga itu berhasil dimenangkan Persebaya.
Seringnya terjadi penalti gaib alias ngawur seperti itulah yang membuat tagline 'Persebaya Bolo Tuhan' mengakar di kalangan Bonek, pendukung Persebaya. Bukam sok alim, namun memang kami merasakan banyak campur tangan Tuhan, sering dizolimi, namun bisa selamat"
(dte/dte)