.webp)
Kericuhan ini sempat terekam kamera ponsel dan beredar viral di media sosial. Dalam potongan video yang beredar tampak pemain Persipro terlihat mengejar wasit yang memimpin pertandingan.
Laga Persipro vs Persedikab berlangsung di Stadion Canda Bhirawa, Kediri, Kamis (18/1). Pertandingan tersebut awalnya berlangsung aman dan lancar selama 90 menit.
Namun, usai wasit meniup peluit tanda berakhirnya laga, sejumlah pemain Persipro terlihat menghampiri dan berlari mengejar wasit Ahmad Romadhon.
Dalam keterangan video yang beredar, wasit diserbu lantaran penggawa dan offisial Persipro tidak puas dengan keputusan wasit. Wasit Ahmad Romadhon dituding banyak melakukan keputusan yang merugikan Persipro.
Beruntungnya, wasit Ahmad Romadhon tak mengalami kekerasan dalam video yang beredar. Dia bisa melepaskan diri dan masuk ke lorong stadion setelah dibantu steward bersama petugas kepolisian dan TNI yang berjaga.
"Kejadian itu cukup disayangkan. Apalagi Persipro masih mungkin untuk lolos ke babak selanjutnya. Asalkan mereka bisa memaksimalkan dua pertandingan sisa," ujar pelatih Persedikab, Muslim Habibi kepada detikJatim, Jumat (19/1).
Mengenai sanksi yang kemungkinan diberikan Komisi Disiplin (Komdis) kepada Persipro, Muslim Habibi enggan berkomentar. Dia menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Komdis PSSI Jatim.
"Untuk itu saya enggan berkomentar. Bukan ranah saya. Kita serahkan saja ke Komdis Asprov PSSI Jatim," terangnya.
Pertandingan Persipro melawan Persedikab sendiri berakhir dengan skor 0-1. Gol semata wayang Persedikab diciptakan Rafael pada menit ke-35.
Kemenangan itu membuat Persedikab berada di posisi kedua Grup KK babak 16 besar Liga 3. Persedikab yang mengoleksi 3 poin hanya kalah selisih gol dari Perseta 1970 di puncak klasemen. Sementara Persipro berada di urutan ketiga dengan nol poin.
Pada pekan berikutnya, Persedikab akan bentrok dengan Perseta. Sedangkan Persipro bakal bertemu Persewangi. Kedua laga tersebut dimainkan di Stadion Canda Bhirawa, Kediri, pada Sabtu (20/1).
(abq/iwd)
