Komite Disiplin (Komdis) PSSI kembali merilis hasil putusan sidang. Dalam putusan sidang terbaru, Persik Kediri menjadi klub dengan denda terbanyak, yakni sebesar Rp 120 juta.
Hukuman itu diberikan lantaran ulah suporter dan ofisial Persik yang melakukan protes saat pertandingan melawan PSM Makassar, Senin (18/12/2023). Sanksi pertama adalah pelemparan kemasan air mineral yang dilakukan oleh penonton Persik di Tribun Selatan. Akibatnya, Komdis menjatuhkan denda sebesar Rp 20 juta.
Kemudian, terdapat beberapa penonton Persik yang memasuki area lapangan. Sanksi denda kembali dijatuhkan senilai Rp 50 juta. Selain kepada klub, hukuman juga diberikan kepada ofisial tim yakni Mochamad Syahid Nur Ichsan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syahid Nur Ichsan dianggap melakukan protes berlebihan dan mendorong perangkat pertandingan. Pria yang juga menjabat sebagai manajer Persik itu mendapatkan skors larangan berpartisipasi dalam pertandingan sebanyak 4 laga dan denda senilai Rp 50 juta.
Jadi secara keseluruhan, Persik mendapatkan sanksi denda sebesar Rp120 juta.
Sementara itu di kubu PSM Makassar, salah satu pemainnya juga mendapatkan sanksi. Muh Ardiansyah dihukum larangan bermain sebanyak 2 kali dan denda senilai Rp 75 juta. Dia mendapatkan sanksi itu karena melakukan lemparan balasan ke arah penonton sehingga membuat penonton menjadi terprovokasi.
Seperti diketahui, pertandingan Persik Kediri kontra PSM Makassar pada pekan ke-23 berakhir dengan skor 1-1. Laga itu sempat terhenti selama hampir 2 jam.
Kontroversi sempat terjadi di pertandingan tersebut. Yuran Fernandez mampu menjebol gawang Persik melalui sundulan. Awalnya, wasit Yudi Nurcahya tidak mengesahkan gol itu dan tetap melanjutkan pertandingan.
Namun usai berdiskusi dengan asisten wasit, wasit Yudi Nurcahya kemudian mengesahkan gol Yuran. Keputusan ini selanjutnya memicu pemain dan staf Persik Kediri melancarkan protes ke wasit. Sebagian suporter di tribun selatan dan barat pun langsung bergejolak dengan melempar barang-barang ke lapangan.
Mereka bahkan tampak melompat pagar dan hendak masuk ke lapangan. Ini terjadi karena Yuran dinilai melakukan selebrasi provokatif dan tak puas dengan keputusan wasit yang mengesahkan gol.
Namun beruntung, aksi suporter yang hendak masuk ke lapangan dapat dihentikan steward dan aparat keamanan yang berjaga. Melihat kondisi yang tak kondusif, aparat keamanan yang berjaga di luar kemudian masuk ke dalam stadion.
Karena hal ini juga, wasit kemudian menghentikan laga. Wasit selanjutnya masuk ke dalam ruang ganti. Langkah ini diikuti oleh pemain dan staf PSM Makassar.
Pertandingan kemudian berlanjut setelah sempat terhenti selama hampir 2 jam. Laga tuntas dengan skor 1-1 setelah Jeam Kelly Sroyer mencetak gol pada injury time babak kedua.
(hil/dte)