Perhelatan Piala Dunia U-17 tinggal menghitung hari. Kota Surabaya yang ditunjuk menjadi salah satu venue sangat siap menyambut turnamen terakbar antara kelompok umur itu.
Kesiapan Surabaya bisa dilihat dari wajah kota yang sudah bersolek. Ada banyak dekorasi, banner, hingga umbul-umbul yang terpasang rapi di tiap sudut jalan. Tidak hanya itu, merchandise dan pernak-pernik juga sudah terlihat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah meningkatkan semua sarana pendukung untuk menyukseskan Piala Dunia U-17. Mulai dari fasilitas shuttle bus, fasilitas jalan akses dan parkir, hingga perawatan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk fasilitas shuttle bus misalnya, Pemkot Surabaya menyediakan 110 unit. Shuttle bus tersebar di enam titik pemberhentian, di antaranya adalah Balai Kota, Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), Terminal Tambak Osowilangun (TOW), Terminal Benowo, tempat pengujian kendaraan bermotor Tandes, dan Ciputra World (Ciwo).
Penonton bisa menggunakan fasilitas shuttle bus secara gratis selama Piala Dunia U-17 berlangsung. Nantinya, shuttle bus akan datang silih berganti di tiap titik penjemputan. Estimasinya, satu unit bus datang dalam jangka waktu sekitar 30 menit sekali.
Shuttle bus sendiri berkapasitas 60 orang. Shuttle bus mulai berangkat pukul 12.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.
Kemudian untuk tempat parkir, Pemkot Surabaya telah melakukan perbaikan di lahan parkir sisi utara dan selatan Stadion GBT. Adapun perbaikan yang dimaksud adalah pengaspalan tempat parkir. Lahan parkir itu kabarnya bisa menampung sekitar 1.305 kendaraan roda empat.
Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya juga rutin melakukan pemeliharaan dan perawatan Stadion GBT. Salah satunya adalah perawatan rumput, mempercantik taman dan pohon yang ada di dalam kawasan maupun di luar kawasan Stadion GBT. Beberapa jenis pohon ditanam untuk mempercantik kawasan GBT, seperti pohon ketepeng kencana, pule, tabebuya, pucuk merah, dan bougenvil.
![]() |
Sementara untuk kesiapan Stadion GBT sendiri sudah mencapai seratus persen. Hal itu dikonfirmasi langsung Ketua Umum PSSI Erick Thohir. "Saya rasa (kesiapan) sudah seratus persen," ujar Erick usai meninjau kesiapan Stadion GBT, Minggu (29/10/2023).
Dengan kerja keras yang telah dilakukan, Pemkot Surabaya berharap warga Surabaya dan sekitarnya bisa ikut memeriahkan turnamen Piala Dunia U-17 dengan hadir ke Stadion GBT secara langsung. Apalagi pihak Pemkot Surabaya memiliki target tinggi untuk jumlah penonton.
Kabarnya mereka menarget 18 ribu penonton tiap pertandingan bukan Indonesia. Dan target 38 ribu penonton untuk pertandingan Timnas Indonesia.
Untuk diketahui, turnamen Piala Dunia U-17 yang digelar di Indonesia kali ini merupakan edisi ke-19. Piala Dunia U-17 pertama kali digelar pada 1985 di China. Indonesia pun menjadi satu-satunya negara debutan dari 24 negara yang bersaing di dalamnya.
Meski berstatus debutan, skuad Garuda Muda harus bisa memaksimalkan turnamen ini dengan sebaik mungkin. Sebab, bukan tidak mungkin pemain yang tampil apik sepanjang kompetisi akan mendapatkan pantauan langsung dari scouting klub-klub besar Eropa.
Sudah banyak jebolan Piala Dunia U-17 yang menjadi bintang besar saat ini. Sebut saja Cesc Fabregas, Toni Kroos, Trent Alexander-Arnold, Aurelien Tchouameni, hingga Victor Osimhen. Nama terakhir bahkan sempat jadi top skor di Piala Dunia U-17 Chile pada 2015.
Sepanjang pergelaran Piala Dunia U-17, Nigeria menjadi negara paling sukses. Negara asal Benua Afrika itu meraih gelar juara sebanyak lima kali. Momen itu terjadi pada tahun 1985, 1993, 2007, 2013, dan 2015.
Kemudian disusul Brasil yang memenangkan sebanyak empat kali pada 1997, 1999, 2003, dan 2019. Meksiko dan Ghana di urutan berikutnya dengan masing-masing meraih sebanyak dua trofi. Adapun Prancis, Rusia, Arab Saudi, Swiss, dan Inggris pernah merasakan gelar juara sekali.
(hil/dte)