.webp)
Tanggal 15 Oktober 2017 tidak akan pernah dilupakan oleh para pencinta sepakbola Indonesia, khususnya di Lamongan. Enam tahun lalu, penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda menghembuskan nafas terakhirnya.
"Hari ini, tepat 6 tahun yang lalu kita berduka. Kita kehilangan seorang Pahlawan, seorang Kapten, seorang Sahabat, juga Keluarga. Namun hingga saat ini sosok serta semangatnya selalu ada disini, menyala di hati kita, dan tak akan pernah tergantikan. Beristirahatlah dengan damai, The One and Only Choirul Huda," tulis Instagram @perselafc seperti dilihat detikJatim, Minggu (15/10/2023).
Huda mengalami insiden benturan dengan rekan satu timnya saat Persela menghadapi Semen Padang di Stadion Surajaya. Benturan yang keras membuat Huda tak sadarkan diri hingga harus dilarikan ke RSUD dr Soegiri Lamongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 4 Fakta Kemenangan Persela Atas Deltras FC |
Namun, nyawa Huda tak tertolong. Dia meninggal dunia pada umur 38 tahun. Kepergian Huda membuat seluruh pencinta sepakbola Indonesia berduka. Dia merupakan salah satu penjaga gawang yang cuma mengabdi untuk satu klub, yaitu Persela.
Loyalitas itu membuat Huda dijuluki One Man One Club. Bahkan klub sampai pensiunkan nomor punggung 1 sebagai bentuk penghormatan kepada Sang Legenda.
Sejak kepergian Huda, Persela memiliki tradisi tetap. Skuad Laskar Joko Tingkir konsisten melakukan ziarah tiap tanggal 15 Oktober.
Hal yang sama juga kembali dilakukan Persela pada Minggu (15/10/2023). Sejumlah pemain serta perwakilan suporter melakukan ziarah ke makam. Doa dipanjatkan kepada almarhum di Makam Islam Pagerwojo.
"Tadi sore Perwakilan Pemain serta Teman-Teman Suporter melakukan Ziarah ke makam Alm. Choirul Huda," tulis akun Instagram @perselafc.
Untuk diketahui, nama Choirul Huda telah diabadikan di tribun sisi barat Stadion Surajaya. Di sana di bangun monumen khusus untuk mengingat sosok Huda. Monumen itu diresmikan pada Selasa (18/4/2023).
Monumen tersebut terdiri dari dua bagian. Bagian atas berbentuk miniatur lapangan yang berisi jam di tengah. Jam itu menunjukkan waktu meninggalnya Huda, yakni pukul 16.14 WIB.
Sementara di bagian bawah, terpampang tanggal terjadinya tragedi, yakni 15 Oktober 2017.
(abq/fat)
