Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada Arema FC. Singo Edan disanksi imbas Aremania menyusup ke Stadion Brawijaya dan ricuh dengan suporter tuan rumah, Persik Kediri.
Arema FC angkat bicara terkait sanksi yang diberikan oleh Komdis PSSI tersebut. Hal itu dijadikan bahan introspeksi agar ke depan tidak ada insiden serupa yang terulang.
"Tentu dalam fase transformasi sepak bola ini semua hal menjadi pelajaran berharga, denda dari Komdis itu menjadi bahan instropeksi bagi kita semua agar kejadian serupa tidak terulang," ungkap General Manager Arema FC, Muhammad Yusrinal Fitriandi kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Yusrinal, insiden di Kediri langsung direspon oleh Arema FC dengan memperkuat sistem tiket online yakni dengan meluncurkan AremAxcess beberapa waktu lalu.
Sebelum melakukan pembelian tiket dilakukan verifikasi dengan tujuan identifikasi siapa saja yang membeli tiket pertandingan.
"Segala hal berkaitan dengan regulasi terus kita cermati, dari internal Arema FC sendiri terus berbenah terutama sistem tiket online yang berhubungan dengan pengamanan di lapangan, setiap yang masuk jadi bisa teridentifikasi," katanya.
Terkait insiden di Kediri, Arema FC mendapatkan denda sebesar Rp 25 juta dengan pelanggaran yang tertuang dalam keputusan Komdis yakni adanya suporter Arema FC sebagai suporter tim di laga away.
Sesuai dengan regulasi BRI Liga 1 2023 dalam Pasal 51 ayat 6 dimana menyebutkan bahwa dalam hal masa transisi transformasi sepakbola nasional.
Seluruh pertandingan sepak bola nasional termasuk kompetisi tidak dapat dihadiri oleh suporter klub tamu.
(abq/iwd)