Walkot Eri Manut Bila Drawing Piala Dunia U-20 Digelar di Surabaya

Walkot Eri Manut Bila Drawing Piala Dunia U-20 Digelar di Surabaya

Deny Prastyo - detikJatim
Rabu, 29 Mar 2023 20:47 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberangkatkan Bonek ke Semarang.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat memberangkatkan Bonek ke Semarang. (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim)
Surabaya -

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku manut bila memang ajang pengundian grup atau drawing Piala Dunia U-20 2023 dipindahkan ke Kota Pahlawan setelah sebelumnya akan digelar di Bali tapi dibatalkan oleh FIFA. Eri Cahyadi menyatakan itu saat memberangkatkan suporter Persebaya, Bonek ke Semarang, hari ini.

"Kalau Surabaya ini kan manut (patuh) saja. Jadi kami tetap akan jalan. Tetap apa yang akan kami lakukan seperti saran dari Pak Kapolrestabes dari kepolisian. Ya, kami akan lihat saja nanti," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Rabu (29/3/2023).

Seperti diketahui, Drawing Piala Dunia U-20 2023 seharusnya digelar di Bali pada 31 Maret 2023. Namun ajang pengundian grup itu dibatalkan oleh FIFA diduga karena munculnya gelombang penolakan Timnas Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arya Sinulingga Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI menyampaikan hal itu dalam konferensi pers di GBK Arena pada Minggu (26/3/2023). Pesan pembatalan dari FIFA itu, kata Arya, saat itu sifatnya memang lisan. Pesan itu disampaikan langsung ke Ketum PSSI sekaligus Ketua LOC Erick Thohir.

Drawing itu dibatalkan tak lepas dari gelombang penolakan keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20. Apalagi drawing itu idealnya dihadiri seluruh peserta, termasuk Israel.

ADVERTISEMENT

"Kemarin kami sudah dapat informasi dari FIFA, ke LOC, dalam pemberitahuan belum ada surat resmi tapi sudah jelas bahwa drawing telah dibatalkan FIFA. Jadi ini adalah informasi yang kami dapat dari FIFA," kata Arya Sinulingga.

"Memang kami belum dapat surat resmi dari FIFA. Tapi pesannya jelas bahwa dibatalkan. Ini kami maklumi karena adanya penolakan dari Gubernur Bali (I Wayan Koster) yang menolak kedatangan Israel. Sehingga drawing tidak mungkin dilakukan tanpa keikutsertaan seluruh peserta," ujarnya menambahkan.

Sikap penolakan itu sangat disayangkan mengingat sudah ada komitmen dari semua pihak bahwa Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Menurut Arya, seharusnya komitmen itu termasuk bagi Israel yang menjadi bagian komitmen semua pihak untuk diterima.

"Ini bagi kami bisa lihat bahwa sebenarnya Gubernur Bali memberikan government guarantee ketika sepakat dan setuju sebagai salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20. Jadi wajar kalau FIFA akhirnya melihat ini harus dibatalkan," tutur Arya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads