Tolak Israel di Piala Dunia U20, Bupati Trenggalek Beri Opsi untuk PSSI

Tolak Israel di Piala Dunia U20, Bupati Trenggalek Beri Opsi untuk PSSI

Faiq Azmi - detikJatim
Minggu, 26 Mar 2023 18:21 WIB
Bupati Trenggalek Nur Arifin yang juga gemar bermain sepakbola.
Bupati Trenggalek Nur Arifin yang juga gemar bermain sepakbola. (Foto: Istimewa/dok Pemkab Trenggalek)
Trenggalek -

Penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel U-20 untuk gelaran Piala Dunia U 20 di Indonesia, Mei 2023 mendatang terus bermunculan. Kali ini giliran Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang tegas menolak kedatangan delegasi Israel ke Indonesia.

Menurut politikus yang akrab disapa Mas Ipin ini, pihaknya menolak kedatangan Timnas Israel karena sejalan dengan perjuangan Bung Karno terkait memerdekakan bangsa-bangsa. Di mana, saat ini Israel masih menjajah Palestina.

"Kami menolak Israel main di Indonesia. Secara hubungan diplomatik Indonesia dan Israel tidak terhubung, dari sisi sejarah Bung Karno beberapa kali menolak bertanding dengan Israel baik di gelaran Olimpiade maupun kualifikasi piala dunia," kata Mas Ipin kepada detikJatim, Minggu (26/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Puncaknya, Bung Karno menyelenggarakan GANEFO (Games Of New Emerging Forces) sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika dan belahan lainnya yang masih dalam belenggu imperialisme kala itu," sambungnya.

Politikus PDIP ini tidak ingin gelaran Piala Dunia U-20 gagal diselenggarakan dengan baik di Indonesia hanya karena kengototan Israel untuk datang. Bagi Ipin, sepak bola dapat menyatukan bangsa dan memupuk semangat nasionalisme. Namun, kemanusiaan harus di atas segalanya.

ADVERTISEMENT

Ipin juga memberi tiga opsi kepada PSSI terhadap penolakan Israel di berbagai daerah di Indonesia.

"Kalau bisa PSSI harus melobi FIFA agar mem-banned Israel sama seperti FIFA melakukan hal tersebut kepada Rusia," jelasnya.

Jika Israel tetap ngotot ingin bermain di Piala Dunia U-20, Ipin menyarankan PSSI menyiapkan venue di luar Indonesia, seperti di negara tetangga.

"Menyiapkan negara terdekat yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk menjadi co-host. Misalnya Singapura, sehingga pertandingan lain berjalan di Indonesia sedangkan khusus yang melibatkan Israel dilaksanakan di luar Indonesia," tegasnya.

"Selain bertanding di luar Indonesia, semua lambang kenegaraan mulai dari Bendera dan lagu kebangsaan tidak diperkenankan dalam materi promosi dan prosesi seluruh turnamen," katanya.

Mas Ipin menyebutkan dengan demikian secara geopolitik Indonesia tetap disegani karena memiliki konsistensi dalam bersikap tanpa harus mengorbankan reputasi sepakbola Indonesia.

"Sehingga dalam hal ini secara geopolitik Indonesia disegani karena memiliki konsistensi dalam bersikap, menjalankan amanah konstitusi dan sejarah perjuangan bangsa. Tanpa harus mengorbankan prestasi dan reputasi sepakbola Indonesia," tandasnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads