Kurang 2 bulan lagi Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya sebagai salah satu venue sudah menyiapkan semua kelengkapan stadion sesuai standar FIFA. Hampir semua persiapan tuntas, tinggal tempat parkir yang sedang dikerjakan.
"Hampir minor semua catatan kemarin. Kami coba selesaikan parkir sisi utara GBT atau selatan lapangan a, b, c, coba kami selesaikan Maret. Selain parkir, klir mudah-mudahan ya. Secara keseluruhan kami optimal, kami sangat bekerja keras. Kami optimal saat masuk salah satu venue, pemkot dan stakeholder berupaya memenuhi rekomendasi FIFA," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya Wiwiek Widayati kepada wartawan di GBT, Senin (13/3/2023).
Lapangan GBT telah dilengkapi rumput sintetis khusus Piala Dunia U-20. Setelah Piala Dunia, Pemkot Surabaya akan mengembalikan fungsi lintasan lari bagi cabor atletik. Sedangkan pemasangan rumput sintetis atas rekomendasi FIFA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Zainudin Amali Resmi Mundur Sebagai Menpora |
Hari ini Ketua Umum PSSI Erick Thohir berkunjung untuk melihat kondisi lapangan GBT. Menurut Wiwiek, Ketua PSSI hanya melihat kesiapan. Dia juga ingin memastikan bahwa final assessment di Surabaya berlangsung pada 26 Maret dengan harapan semuanya sudah selesai dan sesuai standar FIFA.
"Kami terus berproses memenuhi standar. Pemenuhan rekomendasi itu bagaimana pemain tidak akan mengalami cedera dan lain-lain, ketentuan yang direkomendasikan sesuai permainan internasional. Itu yang kami optimalkan," jelasnya.
Terkait lapangan latihan Pemkot Surabaya akan memfungsikan lapangan a dan c, agar jaraknya tidak terlalu dekat. Selain itu agar setiap tim memiliki privasi dalam menyusun strategi masing-masing. Kemudian ada juga Lapangan Thor dan Gelora 10 November yang bisa dimanfaatkan untuk latihan.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan terkait bau sampah yang masih tercium. Itu karena saat ini TPA masih ada pemindahan sumur untuk menangkap gas metan yang akan dikonversi menjadi listrik dari sisi selatan ke utara.
Pemindahan sumur akan selesai hingga 15 Maret mendatang. "Harusnya (bau sampah) bisa diantisipasi dengan penyemprotkan saja. Harusnya kalau kena panas kan menguap, tadi kayak gitu. Jadi kami semprot lagi dan sudah nggak bau," kata Hebi.
Dia juga memastikan bahwa pada awal April 2023 Pemkot Surabaya menargetkan pada saat itu TPA Benowo sudah tertutupi geomembran, sehingga gasnya tidak lagi keluar.
"Kami pastikan awal April sudah nggak ada bau. Setelah pemindahan sumur itu baru ada cover membran. Itu jadwalnya kurang lebih 2-3 minggu selesai," pungkasnya.
(dpe/dte)