Harapan masyarakat untuk sepakbola nasional lebih baik tampaknya masih jauh panggang dari api. Pasalnya, Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Kamis (16/2) diwarnai sejumlah dagelan.
KLB PSSI yang berlangsung di Hotel Shangri La, Jakarta itu memastikan Erick Thohir menjadi ketua umum terpilih periode 2023-2027 setelah meraup 64 suara dari 86 voters. Menteri BUMN itu berhasil mengalahkan calon lainnya seperti La Nyalla Mattalitti, Doni Setiabudi, dan Arif Wicaksono yang maju. Satu kandidat lainnya, Fary Djemi Francis mundur.
Dagelan KLB PSSI telah dimulai sejak pembentukan Komite Pemilihan (KP) dan calon pengurus PSSI dengan penunjukan Amir Burhanudin sebagai ketua. Tugasnya Amir menjaring calon-calon pengurus PSSI periode 2023-207.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penunjukan Amir sebagai Ketua KP dinilai cacat sejak awal karena melanggar Statuta PSSI Pasal 64 ayat 3. Dalam aturan tersebut disebutkan anggota KP tidak diperbolehkan dari unsur pemilik klub, asprov, atau terhubung dengan pemilik suara PSSI. Seperti diketahui, Amir Burhanuddin CEO Deltras FC Sidoarjo dan Wakil Ketua Asprov PSSI Jatim. Namun hanya berdalih telah cuti dan bukan mengundurkan diri.
Nah, dagelan selanjutnya terjadi saat pemilihan wakil ketua umum PSSI yang menghasilkan Zainudin Amali dan Yunus Nusi dengan perolehan suara terbanyak mengalahkan Ratu Tisha. Dalam pemilihan sebelumnya, Amali mendapatkan 66 suara. Yunus Nusi 63 suara, sementara Ratu Tisha meraih 41 suara.
Tapi hasil pemilihan ini rupanya diulang karena dugaan kecurangan sejumlah nama yang masuk dalam calon tetap tak keluar dalam proses perhitungan pemilihan. Hal itu diungkapkan Togar Simanjuntak, Direktur Keuangan Persiba Balikpapan.
Lucunya, Zainudin Amali batal terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI. Setelah dilakukan pemilihan ulang, Ratu Tisha Destria dan Yunus Nusi meraih suara terbanyak. Ratu Tisha mendapat suara terbanyak yakni 54, unggul tipis dari Yunus Nusi yang mendapat 53 suara. Sementara Amali hanya meraih 44 suara.
Kelucuan dalam KLB PSSI ternyata belum berhenti. Sebab meski terpilih, Yunus Nusi secara mengejutkan memilih mengundurkan diri dari kursi wakil ketua umum PSSI. Makin lucu lagi, meski perolehan suaranya paling banyak, Ratu Tisha malah menjadi Wakil Ketua Umum PSSI 2. Sedangkan Wakil Ketua Umum 1 diisi Amali.
Yunus Nusi sendiri diketahui memang sudah menyatakan pengunduran dirinya di dalam ruangan KLB. Tapi ia tak banyak bicara soal alasan dirinya menarik diri. Yunus Nusi merupakan bagian dari orang lama PSSI, sepak terjangnya sudah menjadi rahasia umum.
"Semoga dengan melepas itu kongres menjadi lebih baik," ucap Yunus Nusi seperti dikutip dari detikSport.
Dagelan ini rupanya menjadi sorotan pencinta bola, tak terkecuali di jagat dunia maya. Sorotan ke Amali kemudian muncul dan tentu orang-orang lama pengurus PSSI yang masih bercokol salah satunya yang trending, siapa lagi kalau bukan Ahmad Riyadh, eks Komisi Wasit dan Ketua Asprov Jatim.
Ya, apapun hasil KLB, pencinta sepakbola Indonesia tak butuh drama hingga dagelan pengurus federasi. Beban besar dipikul Erick Thohir Cs untuk memajukan prestasi sepakbola Indonesia.
Publik tak butuh perebutan kekuasaan di tingkat elite PSSI. Sebab, sepakbola sudah ditahbiskan sebagai olahraga rakyat. Rakyat tetap akan mencintai sepakbola. Menukil judul buku karya Miftakhul Fahamsyah 'Mencintai Sepak Bola Indonesia Meski Kusut', seberapun lucu dan bobroknya sepakbola kita, publik masih akan tetap cinta.
Amir Baihaqi adalah jurnalis detikJatim. Tulisan di atas adalah pendapat pribadi, tidak mewakili pendapat redaksi.
(abq/dte)