Pantauan di Mess Persela, sebagian pemain bahkan telah memilih pulang ke daerah asalnya masing-masing. Jika pun masih ada pemain, mereka akan segera masih menunggu tiket.
"Latihan sudah diliburkan, karena kan Liga 2 tidak lanjut. Kemarin yang rumahnya jauh-jauh (luar pulau) masih belum pulang, tapi rencananya mereka juga pulang," kata Asisten Pelatih Persela, Ragil Sudirman, Selasa (17/1/2023).
Penghentian aktivitas tim ini juga dibenarkan oleh pelatih Persela, Budiardjo Thalib. Ia bahkan menyebut tim telah dibubarkan. "Iya, sudah dibubarkan kok," ucap Budiardjo.
Sementara itu, pemain Persela, Zulham Malik Zamrun mengaku kecewa berat dengan penghentian Liga 2. Ia menyebut kompetisi sangat dibutuhkan untuk para pemain.
"Sebagai pemain, kami sangat membutuhkan kompetisi, karena di sanalah kami bisa menunjukkan apa yang kami punya," kata Zulham.
Menurut Zulham, penghentian kompetisi profesional sekelas Liga 2 akan menghambat laju perkembangan sepakbola Indonesia. Pasalnya, kompetisi merupakan wadah bagi atlet untuk menunjukkan kemampuan.
Tak hanya itu, Zulham juga menyebut, penghentian Liga 2 juga akan berdampak hilangnya mata pencaharian bagi orang-orang yang mengais rezeki dari sepakbola mulai dari pemain, pelatih, hingga staf yang bekerja di sebuah klub sepakbola.
"Sepakbola adalah pekerjaan utama kami, yang kami gunakan untuk menghidupi keluarga kami," ujar Zulham.
(abq/iwd)