Temuan botol diduga bekas minuman keras (miras) oleh polisi di tribun Stadion Kanjuruhan, Malang ternyata merupakan obat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Aremania pun meminta polisi lebih hati-hati dalam memberikan pernyataan agar tak menimbulkan opini publik.
Salah satu Aremania, Ambon Fanda menyayangkan temuan terbaru jika temuan 46 botol ini merupakan obat PMK. Ambon menilai petugas kepolisian kurang berhati-hati saat memberikan pernyataan.
"Pihak kepolisian itu harus menelusuri lebih detail dulu baru membuat statement. Itu kan membuat opini publik amburadul. Harus berhati-hati saat membuat statement," sesalnya, Jumat (14/10/2022).
Sementara itu, Aremania lain, Anwar menyampaikan, dengan terkuaknya puluhan botol bukan berisi miras, menunjukkan adanya upaya pembohongan publik. Dikatakan Anwar, hal ini merupakan salah satu bentuk framing yang dilakukan saat pengusutan Tragedi Kanjuruhan.
"Ya silakan mau framing sebanyak banyaknya kepada Aremania, monggo para aktor-aktor intelektual bekerja tanpa hati nurani soal tragedi kemanusiaan ini," terang Anwar.
"Kami akan terus melawan dengan bekerja keras menuntut keadilan bagi korban kekerasan dan pelanggaran HAM penembakan gas air mata ke tribun penonton yang memicu tewasnya masyarakat penonton bola," sambungnya.
Simak Video "Video: Piala Presiden Akan Diikuti 6 Tim, Ada Port FC-Oxford United"
(hil/fat)