Sejak dulu Aremania-julukan suporter Arema FC dikenal punya loyalitas tinggi mendukung tim kesayangannya. Kreatifitas di atas tribun stadion selalu ditunjukkan sepanjang pertandingan.
Hari ini, Aremania beradu kreatifitas di ajang lomba yel-yel dan koreo yang digelar Polres Malang menyambut HUT Bhayangkara ke-76 di luar Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Setidaknya ada 31 peserta mengikuti ajang perlombaan ini. Lebih menariknya, Polres Malang turut serta menurunkan personelnya dalam mengikuti lomba yel-yel dan koreografi yang dijuluki sebagai Arema Police.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak main-main, juri yang ditunjuk adalah para dirijen yang bisa membangkitkan semangat Aremania di tribun stadion. Mereka adalah Yuli Sumpil (tribun timur), Sodik (curva north), dan Yones (curva sud).
Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat mengatakan ajang lomba yel-yel dan koreo ini mengakomodir kreatifitas positif Aremania dan Aremanita dalam mendukung tim kesayangannya, Arema FC.
![]() |
"Kita ingin, ada sarana atau wadah untuk menyalurkan kreatifitas positif dari Aremania. Selain kita juga ingin, ada aura positif muncul ketika Arema bermain di stadion manapun," kata Ferli kepada wartawan di Stadion Kanjuruhan, Minggu (26/6/2022).
Ferli berharap ajang lomba bersamaan dengan memperingati HUT Bhayangkara ke-76 yang nantinya bisa menyatukan semangat Aremania dan Aremanita melalui yel-yel dan koreo positif yang bisa ditampilkan selama mendukung Arema FC di stadion.
"Saya juga berterima kasih kepada para dirijen sudah hadir sebagai dewan juri, yang selama ini tanpa lelah dan kita ingin Polri selalu bersinergitas dengan Aremania," harap Ferli.
Tokoh Aremania, Ovan Tobing hadir dalam lomba yel-yel dan koreo ini menambahkan dengan adanya kegiatan ini kembali mengingatkan para pecinta bola di Malang bahwa dulu suporter datang ke stadion akan lebih dahulu melihat kreatifitas yang ditampilkan suporter.
Ovan juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang telah menggelar ajang lomba yel-yel ini sehingga benang merah bisa terjaga.
"Saya terima kasih kepada Bapak Kapolres dan benang merah terjaga," tegasnya.
Originalitas Jadi Penilaian Utama
Ada syarat dan ketentuan lomba yel-yel dan koreo Aremania se-Jagad Raya yang berhadiah uang tunai dan bass drum ini.
Diantaranya, lagu atau chant merupakan karya original, tema atau lirik lagu tentunya dukungan terhadap Arema Fc, tidak rasis atau provokatif.
"Untuk penilaian sudah didiskusikan yakni kekompakan dan orisinal lagu. Ada durasi waktu bagi masing-masing peserta yakni 10 menit. Harapan kita ada aksi terbaru dari teman-teman Aremania," kata dirijen Curva Sud, Yones ditemui terpisah.
Hal senada disampaikan Yuli Sumpil jika penilaian dari ajang ini utamanya bagaimana menunjukkan kecintaan kepada Arema dengan kreatifitas lagu yang benar-benar original.
"Bisa punya nilai plus ketika bisa menunjukkan kekompakan, originalitas pada lirik lagu, kreatifitas dalam menyanyikan dengan semangat cinta untuk mendukung Arema," pungkas Yuli.
Simak Video "Jika Bukan Kanjuruhan, Dimana Kandang Arema?"
[Gambas:Video 20detik]
(iwd/iwd)