Direksi Arema FC merespons keputusan Manajer Interim, Ali Rifki yang mundur. Dedikasi Ali selama mendampingi Singo Edan mendapat apresiasi.
"Kami sampaikan beribu terima kasih kepada Mas Ali yang begitu luar biasa cintanya kepada Arema FC. Tidak hanya waktu pikiran dan tenaga yang dicurahkan untuk Singo Edan agar berprestasi, tapi juga dedikasi yang diberikan kepada tim kebanggaan Arek Malang ini sungguh luar biasa," ungkap Media officer Arema FC, Sudarmaji dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim, Senin (21/3/2022).
Kompetisi yang disebut sebagai 'extraordinary competition' ini memang dihadapi klub dengan tidak biasa. Selain harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat, jadwal padat juga menjadi tantangan tersendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi kompetisi tahun ini sungguh sangat berat karena digelar pada kondisi pandemi, jadwal padat. Dan selain harus menghadapi itu juga, harus menghadapi kepatuhan pada regulasi dan prokes. Bahkan tidak bisa tampil di depan suporternya. Padahal sejatinya sepak bola bisa hidup jika tim tampil di hadapan suporter," imbuh Sudarmaji.
Di tengah tantangan besar kompetisi, keberadaan Ali di tim Arema FC tidak sekadar mendampingi tim. Tapi juga berusaha untuk menjaga semangat awak tim untuk selalu optimis dalam menatap ke depan.
"Mas Ali selama mendampingi klub mampu menanamkan semangat baru dan ajakan kebaikan agar tim ini selalu dinaungi keberkahan dan kemenangan. Sampai kapan pun doktrin Tenang, Smart dan Ngeyel akan selalu tertanam pada karakter Singo Edan," tuturnya.
"Kami memahami Mas Ali adalah sosok pengusaha, pebisnis tulen yang harus membagi konsentrasi dan fokusnya bersama Arema FC. Namun kami yakin hatinya, jiwanya adalah Arema yang memorivasi setiap gerak dan langkahnya. Mas Ali juga mendambakan Arema FC selalu ingin berprestasi. Kami optimis Mas Ali akan siap memenuhi panggilan hatinya untuk kembali berada di tengah keluarga besar Arema," tambah Sudarmaji.
Sudarmaji berharap, semuanya dapat saling introspeksi. Di mana bicara sepak bola bukan hanya soal kalah menang. Akan tetapi, sejatinya adalah persaudaraan. Kekalahan atau pun kemenangan disebut sebagai upaya mengelola sebuah kebanggaan.
Baca juga: Arema FC Gagal Juara, Manajer Pilih Mundur |
"Janganlah sepak bola justru menjadi media caci maki dan tebar kebencian, jadikan Arema FC menjadi media silaturahmi dan pemersatu yang membanggakan. Kekalahan dan kemenangan itu bagian dari bagaimana kita mengelola sebuah kebanggaan. Optimis dan jangan menyerah tetap tenang, ngeyel dan smart seperti yang ditanamkan Mas Ali agar kita kuat dan eksis selalu menjaga Arema FC," terang Sudarmaji.
Arema FC menegaskan, hingga saat ini Ali masih menjadi keluarga besar Arema FC. Bahkan Ali bersama Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana sangat antusias dalam menyiapkan tim untuk menyambut kompetisi musim depan.
"Mas Ali masih menjadi bagian dari keluarga besar Arema FC, usai kompetisi ini akan fokus menyiapkan komposisi terbaik agar kompetisi depan Arema FC bisa berprestasi," pungkas Sudarmaji.
(sun/sun)