Mengenal PERSAS, Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Surabaya

Mengenal PERSAS, Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Surabaya

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 11 Mar 2022 13:05 WIB
Persatuan Sepak Bola Amputasi Surabaya
Pemain PERSAS saat latihan perdana di Lapangan Pacarkeling/(Foto: PERSAS)
Surabaya -

Mereka semangat berkarya dan berolahraga meski anggota tubuh tidak lengkap. Mereka yakni penyandang disabilitas putus kaki dan lumpuh tangan asal Surabaya.

Mereka mendirikan Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Surabaya (PERSAS). Yang beranggotakan para penyandang disabilitas yang diamputasi dan pleksus (kelumpuhan tangan). Tujuannya untuk mengembangkan hobi dan bakat, khususnya olahraga sepak bola.

"Kami mewadahi para disabilitas amputasi kaki atau tangan, baik karena tindakan medis atau sejak lahir untuk menyalurkan bakat dan minat olahraga, khususnya sepak bola," kata Ketua PERSAS, Endro Suseno saat dihubungi detikJatim, Jumat (11/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PERSAS dibentuk 25 Februari 2022, terdiri dari 8 pemain dan 17 pengurus. Tidak hanya dari Surabaya, sebagian berasal dari Sidoarjo dan Madura. Mereka telah menggelar latihan perdana di Lapangan Pacar Keling, Rabu (9/3/2022).

"Klub ini dibentuk sebagai wujud persamaan untuk mengembangkan diri dan berprestasi," papar Endro.

ADVERTISEMENT

Keinginan membentuk klub ini sebenarnya sudah terlintas sejak lama. Terutama saat 2 teman sesama penyandang disabilitas amputasi dari Surabaya menjadi pemain klub Persam Madura.

Menurut Endro, kedua penyandang disabilitas itu menjadi tim Persam Madura untuk seleksi tim nasional di Jember. Tim tersebut juga mendapat juara ketiga.

"Dari situlah, kedua teman kami ini mengajak para disabilitas lainnya untuk membentuk klub sepak bola amputasi di Surabaya," kata pria yang mengalami kelumpuhan tangan akibat kecelakaan itu.

Endro mengatakan, beberapa daerah di Jawa Timur sudah membentuk klub serupa. Seperti Banyuwangi, Jember, Lumajang, dan Madura.

"Memang belum banyak, dan kami di Surabaya baru. Tapi enggak masalah telat, daripada tidak sama sekali. Karena keinginan kami kuat dan optimis bisa berprestasi," ujar Endro.

Cara mereka bermain pun tampak unik. Seluruh pemain (kecuali kiper) menggunakan alat bantu jalan seperti kruk atau tongkat siku sela untuk menendang bola. Sedangkan Endro sebagai kiper hanya menggunakan satu tangan untuk menangkap bola sebab tangan yang lain lumpuh.

Ke depan, mereka berencana menambah pemain dan mengikuti kompetisi. Serta melakukan audiensi dengan pemerintah dan pejabat terkait agar bisa mengembangkan klub tersebut dan mendapat fasilitas yang layak.




(hse/sun)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads