Tanggal Cantik 22-2-2022 Ternyata Tak Ciamik di Penanggalan Jawa

Tanggal Cantik 22-2-2022 Ternyata Tak Ciamik di Penanggalan Jawa

Charoline Pebrianti - detikJatim
Selasa, 22 Feb 2022 13:15 WIB
Pengamat budaya Purbo Sasongko
Pengamat budaya Purbo Sasongko (Foto: Dok. Pribadi)
Ponorogo -

Tanggal, bulan, dan tahun di hari ini mempunyai angka-angka yang cantik, 22-2-2022. Tanggal cantik ini biasanya menjadi momentum atau digunakan oleh orang untuk menggelar pernikahan.

Tetapi meski dianggap cantik, namun angka-angka itu tidak cantik sama sekali untuk penanggalan Jawa. Kenapa?

Pengamat budaya Purbo Sasongko mengatakan bahwa mitos menyebut bahwa tahun ini adalah tahun dudo (duda). Masyarakat banyak yang percaya dan khawatir jika nekat menikahkan anaknya di tahun dudo ini, maka akibat atau konsekuensinya adalah perceraian atau mendapat musibah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhirnya, meski ada tanggal cantik tersebut di tahun ini, tetapi tanggal cantik itu kurang diminati pasangan pengantin terutama pasangan pengantin Jawa. Pengantin Jawa sebagian besar melihat atau menghitung gelaran pernikahan dari hitungan weton dan tahun.

"Ini kaitannya sama mitos tahun dudo, yang muncul setiap 8 tahun sekali di kalender Jawa," tutur Purbo kepada detikJatim, Selasa (22/2/2022).

ADVERTISEMENT

Purbo menjelaskan dalam kalender Jawa ada 5 pasaran yakni pon, kliwon, legi, pahing dan wage. Untuk 3 pasaran yakni pon, wage dan legi ada pasangannya. Sementara pahing dan kliwon tidak.

"Selama jangka waktu 8 tahun tersebut, ada yang kliwon satu kali dan pahing juga satu kali. Nah, dua ini lah yang disebut tahun dudo," imbuh Purbo.

Purbo menambahkan perhitungan ini berawal dari Kanjeng Sultan Agung yang menyatukan penanggalan Syamsiyah dan Qomariyah. Akhirnya ada weton yang tidak berpasangan maka disebut tahun duda.

"Akhirnya orang Jawa banyak yang tidak berani mantu, apalagi mantu anak pertama terus pesta besar. Takut gampang cerai, atau pasangannya mati kena musibah. Padahal itu semua mitos," tandas Purbo.

Purbo pun berpesan bagi pasangan yang ingin menikah agar menguatkan keyakinan dan kesiapan. Sebab, dengan keyakinan dan kesiapan, maka pasangan bisa melewati rintangan.

"Orang nikah itu harus yakin dan siap, sepanjang siap dan yakin semua bisa dijalani. Contohnya, pitung Jowo semua orang bisa beli baju. Tapi tidak semua baju cocok ke semua orang, makanya harus dipilih," tandas Purbo.




(iwd/iwd)


Hide Ads