Persebaya Surabaya meminta PSSI melakukan pembatasan kuota pemain untuk membela Timnas. Tim berjuluk Bajul Ijo ingin setiap klub hanya mengirimkan maksimal dua pemain untuk membela Timnas dalam satu event.
Permintaan itu secara resmi telah dikirim manajemen Persebaya ke PSSI pada Senin (31/1/2022). Permintaan itu terkait gelaran Piala AFF U-23 bulan depan di Kamboja.
Ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan Persebaya mengajukan kuota maksimal. Pertama, pelaksanaan Piala AFF U-23 bersamaan dengan jadwal kompetisi Liga 1 2021-2022, yang saat ini digelar di Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benturan jadwal liga menjadi masalah lama di sepak bola Tanah Air. Oktober lalu Persebaya sempat mengajukan penundaan jadwal pertandingan melawan PSIS Semarang, karena empat pemain dipanggil timnas untuk melawan Taiwan. Namun LIB tidak menggubris permohonan itu.
Persebaya mengaku sama seperti klub lainnya yang kerap dilema. Melepas pemain terbaik ke timnas adalah kewajiban untuk membela negara. Tetapi di sisi lain, situasi itu menyulitkan klub karena Liga 1 masih bergulir. Apalagi, pada Februari jadwal Liga 1 padat dan bisa dibilang periode penentuan juara.
Alasan kedua, saat ini Indonesia dalam bayang-bayang penyebaran COVID-19 varian Omicron. Bahkan saat ini, ditemukan beberapa pemain yang terpapar COVID-19.
Baca juga: Persebaya Juga Diserang COVID-19 |
Di Persebaya, ada tiga pemain yang terpapar dan tidak bisa tampil pada laga Liga 1 pekan ke-21 lawan PSS Sleman, pada Sabtu (29/1).
Meski disiplin dan penerapan protokol kesehatan yang ketat telah dilakukan, belum ada jaminan Omicron akan mereda. Pemain dan ofisial Persebaya rentan terpapar. Bila ini terus berlanjut, sudah pasti akan makin mereduksi kekuatan tim.
"Karena itu, kami mohon PSSI bisa mempertimbangkan permintaan ini. Kami tahu, permintaan ini tidak populer. Tetapi, kondisi yang ada mengharuskan seperti itu," kata Candra Wahyudi, Manajer Persebaya Surabaya, dalam keterangan yang diterima detikjatim, Senin (31/1/2022).
"Terkecuali, PSSI dan LIB bisa lakukan sinkronisasi agenda timnas dan kompetisi," tutupnya.
(sun/iwd)