Jawa Timur selalu memanjakan lidah dengan ragam kulinernya yang kaya rasa. Salah satu kombinasi yang tak boleh dilewatkan adalah rawon pecel, perpaduan unik antara kuah hitam khas Rawon yang gurih dan segarnya sayuran pecel berpadu dengan bumbu kacang yang legit.
Hidangan ini tak hanya memanjakan perut, tetapi menghadirkan pengalaman kuliner yang autentik dari tanah Jawa Timur. Kelezatan rawon pecel tidak hanya terletak pada rasanya, tetapi cara penyajiannya yang memikat.
Setiap suapan menghadirkan sensasi berbeda, hangatnya kuah rawon berpadu dengan renyah dan manisnya pecel, menciptakan harmoni rasa yang membuat siapa saja ingin kembali lagi. Bagi pencinta kuliner, rawon pecel menjadi destinasi rasa yang wajib dicoba saat menjelajahi keunikan kuliner Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal-usul Rawon Pecel
Rawon pecel lahir dari kreativitas kuliner masyarakat Jawa Timur yang menggabungkan dua sajian ikonik, rawon, sup daging sapi berkuah hitam pekat yang khas karena penggunaan kluwek, dan pecel, sayuran rebus yang disiram sambal kacang pedas manis.
Inovasi ini berawal dari ide pelaku kuliner tradisional di warung pinggir jalan yang ingin menawarkan sesuatu yang berbeda bagi pelanggan. Dengan menyajikan dua menu legendaris dalam satu piring, mereka menghadirkan pengalaman baru menikmati gurihnya kuah rawon dan segarnya pecel.
Menurut catatan sejarah kuliner yang dikutip dari Antara News, rawon telah dikenal sejak abad ke-10, dan disebut dalam Prasasti Taji di Ponorogo pada tahun 901 Masehi sebagai salah satu hidangan rakyat masa Mataram Kuno.
Sementara itu, pecel juga memiliki akar budaya panjang di Jawa Timur, khususnya di Madiun, Ponorogo, dan Blitar, yang disebut-sebut telah menjadi bagian dari tradisi makan masyarakat sejak abad ke-9.
Perpaduan keduanya menjadi rawon pecel mencerminkan karakter kuliner Jawa Timur yang adaptif dan eksperimental, di mana rasa tradisional dipadukan dengan kreativitas tanpa meninggalkan akar lokal.
Kini, rawon pecel tak hanya bisa ditemukan di warung-warung kaki lima, tetapi menjadi menu andalan di berbagai rumah makan di Banyuwangi, Jember, dan Surabaya. Sajian ini menjadi simbol keberanian masyarakat Jawa Timur dalam bereksperimen dengan cita rasa, sekaligus bentuk pelestarian kuliner warisan leluhur.
Menariknya, pecel rawon juga telah diakui secara resmi sebagai kuliner khas Banyuwangi. Hidangan legendaris dari Bumi Blambangan ini telah memperoleh surat pencatatan inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada 21 Desember 2023.
Pengakuan tersebut menegaskan pecel rawon merupakan bagian dari pengetahuan tradisional Banyuwangi, sebagaimana disampaikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang menyebut pengakuan ini menjadi langkah penting dalam melestarikan warisan kuliner lokal agar terus dikenal luas.
"Alhamdulillah, satu persatu berhasil menginventarisasi warisan kekayaan tradisional kita. Kali ini pecel rawon sudah sah diakui berasal dari Banyuwangi," ujar Ipuk, Sabtu (23/12/2023).
Rawon Pecel Go Internasional
Rawon pecel pun mulai mendapat perhatian dari luar negeri. Sejumlah food blogger internasional menyebutnya sebagai "culinary surprise from East Java", sebuah inovasi tradisional yang unik.
Salah satu food vlogger asal Korea yang tinggal di Indonesia, yaitu Noona Rosa, dalam reels channel YouTube miliknya, mendeskripsikan rasa unik ini adalah hal yang baru dan luar biasa.
Dalam festival kuliner nusantara internasional di Banyuwangi pada 2019, rawon pecel dipilih sebagai salah satu menu perkenalan karena mampu menyampaikan kekayaan rasa Indonesia, gurih, manis, pedas, segar dalam satu piring. Sensasi "dua dalam satu" ini mengejutkan bagi mereka yang belum pernah mencicipinya.
5 Warung Legendaris Rawon Pecel
Perpaduan gurihnya kuah rawon dan segarnya sambal pecel menjadikan kuliner khas Jawa Timur ini selalu dicari. Dari Surabaya hingga Madiun, banyak warung legendaris yang mempertahankan cita rasa autentik rawon pecel, lengkap dengan racikan bumbu khas daerahnya masing-masing. Berikut daftarnya.
1. Nasi Pecel Rawon Pucang Moro Seneng
- Alamat:Jalan Pucang Anom Nomor 17, Pucang Sewu, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur
- Jam Buka: Setiap hari pukul 21.00-03.30 WIB
Warung sederhana ini sudah berdiri sejak 1996 dan dikenal sebagai kuliner malam legendaris di Surabaya. Meski hanya buka malam hingga dini hari, pengunjungnya tak pernah sepi. Kuah rawonnya gurih berpadu dengan bumbu pecel yang pedas-manis, menciptakan cita rasa unik yang bikin ketagihan.
2. Pecel Rawon Mbok Bari
- Alamat: Jalan Ir Soekarno Nomor 217, Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur
- Jam Buka: Setiap hari pukul 05.30-15.00 WIB
Warung pecel legendaris yang berdiri sejak 1964 ini dikenal dengan bumbu kacangnya yang khas, berpadu aroma kencur dan daun jeruk yang wangi. Meski terkenal dengan nasi pecelnya, banyak pengunjung yang menambahkan rawon sebagai pelengkap, menjadikannya kombinasi sarapan favorit warga Blitar dan wisatawan.
3. Rawon Nasi Pecel Bu Heru
- Alamat: Jalan Panglima Sudirman Nomor 25, Mangundikaran, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur
- Jam Buka: Setiap hari pukul 05.00-20.00 WIB
Warung ini menjadi favorit sopir lintas kota dan pelanggan setia karena porsi nasinya jumbo dan kuah rawonnya kental. Sambal pecelnya pedas mantap, cocok dipadukan dengan daging empuk dan kuah rawon yang kaya rempah.
4. Warung Pecel dan Rawon Bu Jamila
- Alamat: Jalan Manggar Nomor 36-146, Gebang Poreng, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur
- Jam Buka: (Setiap Hari) 06.00-14.00 WIB
Berdiri sejak era 1990-an, warung keluarga ini jadi langganan warga Jember dan mahasiswa sekitar. Menu pecel dan rawonnya terkenal autentik, dengan racikan sambal kacang tradisional dan kuah rawon yang gurih.
5. Warung Pecel Rawon Bu Sugeng
- Alamat: Jalan Kompol Sunaryo, depan Stasiun Madiun, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur
- Jam Buka: Setiap hari 24 jam
Warung legendaris yang tak pernah sepi, terutama bagi penumpang kereta dan pemudik yang baru tiba di Madiun. Buka nonstop, tempat ini menawarkan berbagai lauk tambahan seperti empal, paru, hingga rawon yang bisa dipadukan langsung dengan pecel khas Madiun.
Resep Rawon Pecel
Meski sekilas terdengar rumit karena menggabungkan dua hidangan sekaligus, rawon pecel sebenarnya bisa dibuat dengan mudah di rumah. Kuncinya ada pada bumbu dasar rawon yang gurih dan kuahnya yang pekat.
Tanpa melupakan, sambal kacang pecel yang pedas manis dan segar. Dengan langkah-langkah sederhana berikut, bisa menciptakan cita rasa khas Jawa Timur langsung dari dapur sendiri. Berikut bahan dan cara membuat resep rawon pecel.
Bahan Rawon
- Daging sapi (sandungan lamur)
- Bumbu halus: bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, kunyit, lengkuas
- Kluwek sebagai pewarna dan pemberi rasa khas
- Serai, daun jeruk, dan daun salam
- Garam dan gula secukupnya
Bahan Pecel
- Sayuran rebus (tauge, kacang panjang, bayam, kangkung)
- Sambal kacang (kacang tanah goreng, cabai, bawang putih, daun jeruk, asam jawa, gula merah, garam)
Cara Membuat
- Rebus daging sapi hingga empuk, sisihkan kaldunya.
- Tumis bumbu halus rawon hingga harum, masukkan ke dalam kaldu bersama kluwek, serai, dan daun salam. Masak hingga kuah hitam pekat.
- Siapkan sayuran rebus, lalu siram dengan sambal pecel.
- Sajikan nasi hangat, siram dengan kuah rawon dan potongan daging, kemudian tambahkan pecel di sampingnya.
- Lengkapi dengan kerupuk atau tempe goreng agar lebih nikmat.
Artikel ini ditulis Fadya Majida Az-Zahra, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.
(irb/hil)











































